PSIM Jogja siap menyambut Liga 2 2020 yang akan kembali dilaksanakan pada 17 Oktober mendatang, dengan format baru. PSIM masuk Grup C berdasarkan hasil undian yang dilakukan oleh PT Liga Indonesia Baru beberapa waktu lalu, yang juga dihuni oleh PSPS Riau sebagai tuan rumah, Putra Sinar Giri, Mitra Kukar, Martapura, dan AS Tiga Naga.
Sebelum kembali memulai latihan, tentu manajemen akan melakukan tes kepada seluruh pemain berkaitan dengan Covid-19. Direncanakan bahwa latihan pertama tim secara utuh bakal digelar pada pekan pertama September, setelah pemain, tim pelatih, ofisial dan seluruh anggota yang terlibat dengan tim melakukan tes Covid-19, berupa rapid test dan swab test.
Tentunya, mengenai kesepakatan kontrak baru pelatih dan pemain berdasarkan arahan dari PSSI melalui surat keputusan bernomor SKEP/53/VI/2020, PSIM pun berusaha mencari titik temu dan solusi terbaik untuk semua pihak di dalam tim. Dipastikan bahwa renegosiasi kontrak harus rampung terlebih dahulu sebelum latihan dimulai, agar semua menjalani latihan tanpa beban.
“Dari awal muncul SKEP PSSI No. 53, klub memang diberi ruang untuk negosiasi kontrak dengan pelatih dan pemain, untuk lanjutan kompetisi. Kami membuka ruang tersebut dengan pelatih dan pemain secara jelas dan terang, agar satu sama lain dapat mengetahui kondisi masing-masing,” kata David M.P. Hutauruk, manajer.
“Manajemen berusaha memberikan yang terbaik walau dalam kondisi yang serbasulit saat ini. Karena kalau bicara mengenai kontrak, artinya bicara mengenai anggaran. Makanya kami harus lebih teliti dan benar-benar efisien untuk tim tanpa mengesampingkan prioritas target prestasi tim,” imbuh David.
Sebagai informasi, PSSI dan LIB menetapkan bahwa musim ini tidak diberlakukan degradasi dan hanya memberikan jatah dua tiket promosi. PSIM merespons hal tersebut dengan positif, yang artinya tetap menargetkan hasil terbaik untuk Laskar Mataram, meski dalam keterbatasan karena situasi pandemi saat ini.