Dalam mengawali laga di putaran kedua babak penyisihan grup, PSIM Jogja masih belum mampu kembali ke jalur kemenangan, usai ditahan imbang PSCS Cilacap dengan skor 1-1, di Stadion Manahan Solo, Selasa (2/11) sore.
Meski hasil imbang bukanlah hasil yang diinginkan tim pelatih dan pemain Laskar Mataram, namun Seto Nurdiyantoro selaku juru taktik PSIM mengaku bersyukur dengan hasil yang diperoleh sore ini.
“Hasil 1-1 tentu bukan keinginan kami, tapi apa pun itu saya bersyukur dengan hasil ini, karena kita tetap dapat 1 poin,” ujar Seto.
PSIM Jogja sempat tertinggal terlebih dahulu di babak pertama, usai pemain PSCS Cilacap Beny Ashar merobek gawang PSIM Jogja yang dijaga Imam Arief Fadillah di menit 23′.
Memasuki babak kedua, PSIM mulai meningkatkan agresivitas serangan. Alhasil, dengan memanfaatkan umpan Yudha Alkanza, Ilhamul Irhaz berhasil membobol gawang PSCS Cilacap yang dijaga Ali Budi Raharjo.
Dengan hasil yang kurang memuaskan tersebut, Seto Nurdiyantoro secara pribadi menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh suporter dan elemen pecinta PSIM Jogja.
“Untuk suporter, saya pribadi mohon maaf, hasil ini mungkin tidak maksimal tapi inilah yang terbaik buat kami. Artinya, ini perjuangan para pemain yang ingin memenangkan pertandingan. Harapannya kedepan pemain lebih lepas, dan bisa bermain dengan lebih ngotot,” ucap Seto.
Disisi lain, Sugeng Efendi selaku pemain Laskar Mataram mengatakan jika dirinya beserta pemain lain akan terus melakukan evaluasi dan memperbaiki kesalahan di pertandingan melawan Cilacap demi meraih sebuah kemenangan di laga selanjutnya.
“Kami pemain kedepan Insha Allah akan memperbaiki kesalahan-kesalahan di pertandingan tadi sore. Semoga di pertandingan selanjutnya kita diberi kemudahan,” pungkas Sugeng.