Nama Andriyansyah mulai mencuat ke permukaan kala berhasil tampil apik serta berhasil melesakkan dua gol ke gawang PSIM Jogja dalam laga uji tanding antara PSIM Jogja vs Porda Bantul bulan Juni lalu. Dalam sesi interview, pemain jebolan SSB Browidjoyo dan SSB MAS Yogyakarta ini bercerita banyak hal, salah satunya tentang pemain idola yang menjadi inspirasi bagi seorang Andriyansyah di dunia kulit bundar. Berikut jawaban lengkap Andri :
Musim ini Andri memulai karir profesional di PSIM Jogja, bagaimana perasaan Andri?
Alhamdulillah di musim pertama saya sebagai pemain profesional, saya bisa bermain untuk team kebanggaan saya, PSIM Jogja. Tentu rasanya sangat senang dan bangga bisa menjadi bagian dari tim PSIM Jogja musim ini. Semoga di musim ini saya bisa banyak membantu dan berkontribusi lebih banyak untuk PSIM Jogja, aamiin.
Bagaimana awal mula Andri tertarik terjun di dunia kulit bundar?
Awal mula saya terjun di dunia sepak bola sebenarnya sudah sejak kecil, karena kan rumah saya dekat dengan lapangan sepak bola dan setiap sore ada tim kampung yang main dan saya diajak bapak saya untuk nonton dan diajak main juga. Sampai akhirnya di kelas 3 SD saya masuk SSB, disana saya mulai tekun berlatih dan bekerja keras karena saya mempunyai mimpi untuk bisa menjadi pemain profesional agar membanggakan keluarga saya. Alhamdulillah tahun ini saya bisa masuk tim profesional, akan tetapi saya juga harus terus bekerja keras dan selalu rendah hati karena masih banyak mimpi saya yang belum terwujud di dunia sepak bola.
Bisa diceritakan bagaimana perjalanan karir sepak bola seorang Andriyansyah hingga akhirnya membela PSIM Jogja?
Waktu itu masuk di SSB Browidjoyo sejak umur 7 tahun, lalu pindah ke SSB MAS umur 9 tahun dan mengikuti berbagai seleksi seperti PAB, Popwil, dan Popnas. Di tahun kemarin saya sempat ikut JK United di Liga 3, setelah itu mengikuti seleksi Porda Bantul, dan waktu itu ada uji tanding dengan PSIM Jogja. Alhamdulilah setelah uji tanding saya di hubungi manajemen PSIM Jogja untuk gabung latihan, ya Alhamdulillah rezeki dari Allah saya bisa di kontrak oleh PSIM Jogja untuk tahun ini dan semoga saya bisa lama di PSIM.
Siapa role model Andri dalam bermain sepak bola, dan boleh disebutkan alasannya?
Panutan saya adalah Hendika Arga Permana. Saya suka melihat bagaimana mas Arga bermain, cara bermainnya yang simple dan smart serta kecintaannya terhadap tim yang dibela membuat saya menjadikan mas Arga sebagai role model di dunia sepak bola.
Siapakah sosok senior di PSIM yang selalu memotivasi Andri agar bisa terus berkembang?
Semua senior sebenarnya memberikan motivasi ke pemain-pemain muda, tapi yang paling dekat dengan saya adalah Ahmad Baasith. Mungkin karena saya dan mas Baasith memiliki kesamaan yaitu bermain sebagai gelandang, jadi dia selalu memberi saya masukan ketika di lapangan maupun di luar lapangan. Selain itu saya mengidolakan mas Baasith juga, jadi ya senang sekarang bisa satu tim dengan mas Baasith.
Mengapa Andri lebih memilih posisi sebagai gelandang? Dan apakah Andri pernah bermain di posisi lain?
Waktu kecil saya bermain di sayap, akan tetapi semakin kesini saya lebih suka bermain di posisi gelandang karena lebih nyaman aja di tengah, bisa membagi bola kemana saja dan bisa ngatur tempo permainan.
Saat ini kompetisi sedang terhenti, apa kegiatan yang Andri lakukan selama jeda kompetisi?
Ya sebenarnya sama saja, karena saya tetap latihan walaupun di rumah, tetap menjaga kondisi, jadi kalau sewaktu-waktu liga sudah dimulai lagi, saya sudah siap dan kondisi saya tidak turun.