Dalam sesi interview penjaga gawang asal Sangkulirang ini bercerita banyak hal, salah satunya tentang dua striker paling berbahaya menurut Junaidi Bakhtiar. Berikut jawaban lengkap Junaidi :
Bagaimana awalnya Junaidi mengenal sepakbola?
Awalnya karena ketika masih kecil, permainan anak-anak di kampung yang ramai cuma sepak bola, jadi dari sana saya mengenal sepak bola dan bermain sepak bola.
Apakah saat itu Junaidi langsung memilih posisi sebagai penjaga gawang?
Tidak. Justru waktu masih kecil posisi saya bukan sebagai penjaga gawang, tapi bisa bermain di posisi striker ataupun posisi apapun selain kiper.
Tapi kenapa Junaidi lebih memilih posisi penjaga gawang dibandingkan posisi lain?
Jadi saya memilih posisi penjaga gawang itu sejak SMP, mungkin karena dasarnya saya suka nangkap-nangkap bola.
Apa kesibukan Junaidi selama jeda kompetisi?
Kesibukannya ya tetap jaga kondisi aja dan lebih banyak dirumah memanfaatkan waktu buat kumpul dengan keluarga sebelum kompetisi di mulai lagi.
Siapa striker paling berbahaya di mata seorang Junaidi, dan boleh disebutkan alasannya?
Semua striker berbahaya, tapi kalau yang pernah berhadapan langsung mungkin Ezechiel N’Douassel (eks Persib Bandung dan Bhayangkara FC). Tapi kalau yang belum pernah berhadapan saya lihat Marko Šimic merupakan striker yang berbahaya.
Jika sudah pensiun nanti, apakah Junaidi memiliki keinginan untuk menjadi seorang pelatih?
Ya, keinginan untuk menjadi pelatih tentu ada.
Bagaimana Junaidi melihat dua kiper lain yakni Sendri Johansah dan Jefri Wibowo?
Kalau bagi saya, baik Sendri ataupun Jefri itu bagaikan keluarga saya sendiri, kami bertiga pun juga sering bercanda di kamar. Bahkan saya tidak pernah menganggap mereka sebagai saingan dan bagi kami siapa pun yang dapat kesempatan bermain pasti akan didukung.
Bagaimana sosok coach Didik Wisnu di mata seorang Junaidi?
Di mata saya coach Didik Wisnu itu seperti orang tua saya sendiri. Terkadang bisa menjadi teman juga, karena coach Didik orangnya santai dan asik. Bahkan tidak ada beban saat latihan dengan coach Didik.