Setelah menang melawan Perserang Serang di pekan ketiga (24/09), PSIM Jogja kembali mencatatkan kemenangan di kandang Malut United FC (30/09). Bertandang ke Stadion PTIK Jakarta, PSIM Jogja pulang membawa poin tiga dengan gol satu-satunya dari Vengko Armedya.
Kas Hartadi, Pelatih Kepala PSIM Jogja mengungkapkan perasaannya setelah memenangkan pertandingan ini.
“Saya ucapkan banyak terima kasih kepada pemain yang sore ini berjuang dengan keras dan bisa memenangkan pertandingan sore ini. Kedua, kemenangan ini untuk suporter Brajamusti, Maident, dan manajemen,” ungkapnya.
Pencetak gol dalam pertandingan ini, Vengko Armedya, juga mengungkapkan perasaannya.
“Pertama saya ucapkan kepada Coach Kas Hartadi karena telah memberi saya jam bermain. Ini sangat memotivasi saya untuk bisa membantu. Saya juga mengucapkan terima kasih pada masyarakat Jogja, khususnya Maident dan Brajamusti,” ungkapnya.
Vengko yang masih berusia 23 tahun mencetak gol dalam pertandingan ini. Pemain besutan Persebaya junior ini menyundul bola yang diumpankan oleh Dias Angga dari sisi kanan penyerangan.
Bagi Kas, pertandingan sore tadi cukup sulit.
“Tadi sore kita memang harus bermain sabar. Kita tau Malut degan materi yang berkualitas, pemain-pemain yang beredar di Liga 1 Liga 2. Kita harus menunggu dan counter attack,” ujar Kas dalam Post-match Press Conference.
Tak hanya dari permainan, Kas Hartadi juga khawatir dengan pemainnya saat di lapangan. Dua pemain PSIM Jogja terpaksa harus ditarik dari lapangan karena cedera di waktu-waktu awal permainan. Pemain tersebut adalah Bhudiar M. Riza dan Sendri Johansah.
“Tadi saya sempat was-was, baru 15 menit pemain sudah cedera 2. Tapi saya sudah main sabar aja, ikuti instruksi untuk disiplin dalam taktikal,” ujarnya.
Kas melihat, permainan anak asuhnya mengalami peningkatan dari pertandingan-pertandingan sebelumnya.
“Dalam ini kita ada progress lah. Kita main di kandang pertama kalah, kedua imbang. Tapi di tandang kita bisa meraih poin penuh. Dua permainan mendapatkan enam poin,” tuturnya.
Kas juga membagikan kunci kemenangan dalam dua pertandingan terakhir ini.
“Kuncinya adalah kebersamaan sangat kuat. Kekompakan, kekeluargaan dari manajemen, pelatih, sampai kitman. Kayaknya juga karena target saya enam, para pemain tidak mau kehilangan saya. Maka mereka berjuang sekali untuk saya,” tutupnya.