Setelah sempat absen dari dunia sepak bola, Seto Nurdiantoro akhirnya kembali ke lapangan hijau. Ia kini resmi menjadi Pelatih Kepala PSIM Jogja, tim yang memiliki sejarah mendalam dalam karier sepak bolanya.
Meskipun sempat terpikirkan untuk mengakhiri kairernya di dunia sepak bola, restu dan dukungan dari keluarga membuat dirinya berpikir kembali. Sang istri dan anak-anak memberinya motivasi untuk mengambil peran sebagai pelatih dan menerima suntingan PSIM Jogja. Dorongan ini menjadi kunci untuk Seto kembali berkiprah di dunia yang telah membesarkan namanya.
“Satu pastinya karena restu dari keluarga. Itu yang paling penting. Keihklasan, ketulusan, dan doa restu dari istri dan anak-anak. Sebelumnya saya sempat terpikirkan ingin mengakhiri karier di sepak bola. Mungkin di usia muda oke, tapi untuk profesional mungkin sudah selesai,” ujar Seto.
“Karena sudah lama, ingin belajar hal lain,” papar Seto mengenai sebab dirinya ingin berhenti berkarier di dunia sepak bola profesional.
Tanggapan Manajemen
Di sisi lain, Manajer tim PSIM Jogja, Razzi Taruna, menyampaikan kepercayaannya terhadap Seto sebagai sosok yang tepat memimpin tim. Ia mengungkapkan bahwa Seto dipilih karena sudah memiliki ‘DNA PSIM Jogja’, pemahaman yang mendalam mengenai budaya PSIM Jogja dan bagaimana ia bisa diterapkan untuk membawa Laskar Mataram ke level permainan yang lebih tinggi.
“Sebagai putra daerah DIY, Coach Seto sudah memiliki DNA PSIM Jogja. Kami ingin PSIM Jogja bermain lebih cantik, lebih atraktif. Kami ingin PSIM Jogja punya karakter bermain yang agresif, menyerang, dan dari kaki ke kaki. Semoga dengan kedatangan Seto, bisa membawa PSIM Jogja memenuhi target tim,” tutur Razzi.
Sambutan Suporter
Penunjukan Seto sebagai pelatih juga disambut positif oleh para pendukung setia PSIM Jogja. Mereka berharap ia mampu membawa filosofi permainan yang segar dan membangkitkan performa tim. Para pendukung Laskar Mataram menantikan bagaimana Seto akan menerjemahkan visinya ke dalam strategi yang efektif dan bagaimana ia menghadapi tantangan yang ada.
Kembali memimpin tim sepak bola di tengah ekspektasi tinggi tentu bukan tugas yang mudah. Namun, Seto tampak optimis dan berkomitmen untuk memberikan yang terbaik. Pengalaman yang dimilikinya, baik sebagai pemain maupun pelatih, diharapkan dapat menjadi modal berharga dalam membangun kembali kepercayaan dan performa tim di musim mendatang.
Seperti yang disampaikan oleh sang istri kepada Seto saat menerima pinangan PSIM Jogja. Sang istri berpesan agar pelatih berusia 50 tahun tersebut memiliki target dan kinerja yang jelas.
“Oke, ayah boleh kembali tapi dengan target yang jelas, kinerja yang pasti,” ujar Seto menirukan pesan istrinya.
Dengan semangat yang baru dan dukungan penuh dari berbagai pihak, Seto Nurdiantoro siap memimpin PSIM Jogja ke era baru yang lebih menjanjikan. Pengalaman serta restu yang diberikan padanya akan menjadi landasan kuat dalam upaya membangun tim yang solid dan kompetitif.