Dalam rangka rencana perekrutan pemain muda, PSIM Jogja mengajak pemain-pemain muda lokal berpotensi untuk mengikuti latihan bersama. Ajakan latihan ini dilakukan bersamaan dengan pemusatan latihan para penggawa Laskar Mataram di kawasan Kaliurang.
Sebagai tim yang berasal dari Yogyakarta, PSIM Jogja berkomitmen akan turut mengorbitkan para putra daerah. Selain itu, para pemain muda ini juga akan disaring dan diikutkan dalam skuad kesebelasan PSIM Jogja.
Pelatih Kepala PSIM Jogja, Seto Nurdiantoro mengungkapkan rencana perekrutan pemain-pemain muda lokal ini.
“Untuk pemain muda, kita masih menunggu regulasi. Tapi anak-anak muda ini kita kasih kesempatan untuk berlatih bersama. Kita ikutkan latihan karena waktunya sangat singkat, jadi kita ambil dari teman-teman yang sudah memantau dan berkecimpung di usia muda lebih jauh. Seminggu ini kita ajak mereka latihan, jika dirasa mampu bersaing bisa kita rekrut,” ujar Seto.
Para pemain ini memang bertujuan untuk dimasukkan dalam skuad Laskar Mataram. Meski begitu, Seto masih tetap menimbang para pemain ini.
“Kita lihat perkembangannya bagaimana? Kita lihat dari sisi visi, misi, dan teknis bermainnya seperti apa? Pertimbangannya seperti itu,” ungkap Seto.
Dalam sesi latihan sore ini, ada lima pemain muda yang mendapatkan kesempatan untuk berlatih bersama dengan tim PSIM. Mereka berasal dari beberapa klub. Dua pemain dari FC UNY yakni M. Aulia Wirawan dan Zibran Al Khaedar, dua pemain dari Mataram Utama FC yakni Genggam Titah dan Adam Nur Faiz, serta Tegar Aditya yang sebelumnya pernah memperkuat Cimahi Putra. Selain lima pemain ini, masih ada kemungkinan pemain muda lain yang bisa bergabung.
Penyaringan pemain muda lokal ini memang dilakukan dengan cara merekrut pemain yang cukup “matang” di klub masing-masing. Hal ini dikarenakan menurut Seto, pengembangan usia dini di DIY masih memiliki banyak kendala. Sedangkan PSIM Jogja harus segera mendapatkan pemain muda untuk menghadapi kompetisi Liga 2 2024/2025. Seto berharap, pembinaan usia dini di DIY bisa segera diperbaiki.
“Kita melihat karena ada beberapa kendala juga tentang pembinaan usia muda di DIY. Tentunya tidak bisa segampang itu. Karena ini kompetisi, jadi harapannya muncul pemain-pemain dari DIY yang notabene sekarang regulasinya U20. Semoga ini menjadi motivasi bagi para pemain muda dan saya berharap pembinaan di DIY segera diperbaiki,” tutup Seto.