Arlyansyah, Ousmane, dan Figo dalam sesi latihan sore Laskar Mataram (04/10).

Sore itu, Jumat (04/10), seluruh penggawa Laskar Mataram berlatih di Stadion Mandala Krida. Semua pemain tak ada yang absen, termasuk dua skuad muda Timnas yang baru bergabung.

Arlyansyah Abdulmanan dan Figo Dennis menjalani latihan perdana di hari itu. Sebelumnya, mereka belum sempat bergabung untuk berlatih bersama Laskar Mataram. Tugas mulia membela Timnas adalah alasan mengenai hal tersebut.

Figo mengungkapkan, “Akhirnya bisa bergabung latihan bersama. Rasanya sangat senang sekali dan tentunya ini adalah salah satu hal yang saya tunggu-tunggu setelah resmi bergabung dengan PSIM Jogja.”

Senada dengan Figo, Arlyansyah juga merasakan antusiasme yang sama. “Alhamdulillah saya sangat senang akhirnya bisa bergabung dengan tim ini,” tutur pemain berusia 18 tahun itu.

Dalam latihan perdana ini, Arlyansyah mengaku mendapati beberapa kendala, utamanya dalam hal adaptasi.

“Sedikit kendala saat awal bergabung, mungkin saya sedikit lambat beradaptasi dengan tempat dan waktu latihan yang hanya sekali dalam sehari, serta cuaca juga,” ungkap Arlyansyah.

Untuk adaptasi dengan rekan-rekan dalam tim, dirinya tidak menemui kesulitan yang berarti. Hal ini adalah salah satu pelajaran yang ia bawa dari Timnas.

“Harus cepat beradaptasi dengan teman-teman baru, seperti di sana,” ujar Arlyansyah.

Hal yang sama dirasakan Figo. Akan tetapi, tak hanya tentang rekan satu tim, dirinya juga merasa cukup cepat beradaptasi dengan aspek lain menyangkut latihan.

“Kendala yang saya alami bisa dibilang tidak ada. Secara materi latihan atau lingkungan disini, saya merasa bisa cukup cepat beradaptasi. Jadi, untuk saya pribadi, saya rasa tidak ada masalah,” jelas pemain kelahiran Probolinggo itu.

Cukup lama ditempa bersama Timnas, kedua pemain ini pulang ke Jogja dengan membawa pelajaran yang berbeda.

Menurut Figo, loyalitas dengan tim adalah hal yang selalu ingin diterapkannya dimanapun berada. 

“Yang saya ingin terapkan adalah etos kerja dan dedikasi yang ada di Timnas. Itulah yang akan saya bawa di sini. Dan saya harap, saya bisa meningkatkannya,” ungkapnya.

Sementara itu, Arlyansyah menekankan tentang kedisiplinan dan kerja keras sebagai pelajaran utama. Dirinya tidak ingin cepat puas akan segala sesuatu.

Arlyansyah berujar, “Harus ada tambahan latihan sendiri (individu) agar lebih cepat berprogres. Harus mengikuti arahan, strategi, dan instruksi pelatih serta tim pelatih. Tidak bermain semaunya sendiri. Lebih disiplin dan saling menghargai sesama.”

Selain kedua pemain ini, sebelumnya, sekitar dua minggu yang lalu (22/09), salah satu punggawa muda Timnas juga sudah bergabung berlatih bersama PSIM Jogja. Ia adalah Ousmane Maiket.

Ketiga pemain ini memiliki target pribadi dan harapan yang sama di PSIM Jogja. Mereka ingin berkontribusi secara maksimal untuk membawa Laskar Mataram menuju Liga 1.

Ousmane berkata, “Kalo target pribadi saya di sini, saya ingin bisa punya andil membawa PSIM ini naik ke Liga 1.”

Sementara itu, Figo melengkapi harapannya bersama dengan PSIM Jogja. “Harapannya, saya bisa mendapatkan menit bermain yang banyak dan pada akhirnya saya bisa berkembang menjadi pemain yang lebih baik,” ungkap pemain berposisi gelandang bertahan itu.

Di waktu yang bersamaan, Arlyansyah juga menambahkan harapan lain darinya untuk kariernya bersama Laskar Mataram.

“Saya ingin mendapat banyak menit bermain. Selalu menjadi starting XI. Ingin membawa PSIM juara 1 dan naik ke Liga 1. Saya juga berharap agar semua pelatih, official, manajemen, suporter, dan masyarakat Jogja bisa menerima dan menyayangi saya,” tambah Arlyansyah.

Seto Nurdiyantoro selaku pelatih kepala menyambut bergabungnya ketiga pemain ini dengan positif. “Perlu beberapa adaptasi, tetapi secara kualitas sudah baik,” ungkapnya.

Meskipun demikian, Seto menekankan harapannya tentang motivasi bermain yang mereka miliki.

“Harapannya, dengan kualitas, tetapi juga dengan fighting spirit yang lebih. Artinya, Liga 2 berbeda dengan Liga 1 ataupun di Timnas. Jadi, Liga 2, saya pikir dibutuhkan bukan hanya sekadar skill, tetapi fighting-nya harus lebih,” tegas Seto.

Dengan bergabungnya ketiga pemain ini, kekuatan PSIM Jogja sudah komplit. Laskar Mataram siap untuk berjuang dan meraih kemenangan di laga-laga selanjutnya.

Aku Yakin Dengan Kamu!

Share this :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *