PSIM Jogja kembali menggelar agenda PSIM Emphaty bersama dengan Le Minerale dan Taro untuk memberikan bantuan bagi kitman legendaris Cunong.

YOGYAKARTA, PSIMJOGJA.IDPSIM Jogja kembali menggelar agenda PSIM Empathy bersama dengan Le Minerale dan Taro. Kali ini, Laskar Mataram memberikan bantuan untuk Cunong, sosok kitman legendaris yang telah mengabdi selama lebih dari 45 tahun untuk PSIM.

Sosok yang memiliki nama asli Suparyono ini sudah mengabdi untuk PSIM sejak tahun 1969. Ia terkenal sebagai sosok kitman yang sangat berdedikasi untuk Laskar Mataram sejak usia 9 tahun.

Kisahnya sebagai kitman bermula dari ayahnya, almarhum Dalijo. Ayahnya ternyata juga sosok kitman bagi Laskar Mataram. Cunong kecil seringkali menenami ayahnya bekerja, yakni ikut ke lapangan ketika PSIM berlatih.

PSIM Jogja bersama dengan Le Minerale dan Taro mengajak suporter setia Laskar Mataram untuk ikut serta memberikan donasi bantuan bagi Cunong. Bantuan yang terkumpul disalurkan dalam bentuk kebutuhan sehari-hari, seperti kasur, sembako, dan uang tunai.

Acara penyerahan bantuan berlangsung di kediaman Cunong di kawasan Gowongan. Dalam kesempatan ini turut hadir pemain PSIM Jogja, Kasim Botan dan Andy Setyo, sekaligus pemain legendaris, Marjono.

Dengan bantuan ini, Cunong menyampaikan rasa terima kasihnya secara langsung kepada manajemen. “Terima kasih banyak manajemen PSIM Jogja atas bantuan yang diberikan kepada saya. Ini adalah bukti bahwa PSIM tidak pernah melupakan jasa-jasa orang yang telah berkontribusi untuk PSIM sejak dulu,” ungkapnya.

Sosok kitman kelahiran 7 April 1956 ini juga mengenang bantuan terdahulu yang pernah diterima. “Ini bukan kali pertama saya diberi bantuan oleh PSIM. Dulu, saya juga sempat diberi bantuan sepeda motor untuk saya dan keluarga,” tuturnya.

Cunong berharap semoga bantuan ini bisa bermanfaat bagi dirinya dan juga menjadi berkah bagi tim PSIM Jogja yang sedang berlaga di BRI Super League 2025/26.

Matur nuwun sanget sudah dibantu lagi. Semoga bantuan ini bisa bermanfaat buat saya dan keluarga. Semoga ini menjadi berkah buat PSIM dan bisa terus berjaya di Liga 1 selamanya,” pungkasnya penuh harap.

Semoga agenda PSIM Empathy ini bisa menjadi inspirasi dan pembelajaran bagi semua pihak untuk selalu menghormati dan menghargai seseorang yang telah berdedikasi bagi kita. PSIM Emphaty ini tidak hanya tentang bantuan materi, tapi penghormatan dan kepedulian bagi pihak yang terlibat.

Share this :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *