Skuad Laskar Mataram tumbang 4-0 di kandang Pendekar Cisadane di Indomilk Arena Stadium, Jumat (17/10) sore.

YOGYAKARTA, PSIMJOGJA.IDPSIM Jogja menjalani laga tandang melawan Persita Tangerang di Indomilk Arena Stadium, Jumat (17/10) sore. Skuad Laskar Mataram tumbang 4-0 di kandang Pendekar Cisadane.

Pelatih kepala PSIM Jogja, Jean-Paul Van Gastel, menanggapi beberapa kesalahan individu yang dibuat anak asuhnya. Ia menilai hal itu sebagai sesuatu yang wajar dalam sepak bola. Meskipun demikian, pelatih berkebangsaan Belanda ini tetap memberikan evaluasi.

“Sepak bola adalah permainan yang penuh dengan kesalahan. Jadi, selama karier setiap orang, semua orang pasti pernah membuat kesalahan,” kata Van Gastel. 

Ia menambahkan, “Dalam pertandingan seperti ini, bagi tim secara umum, itu mengerikan. Akan tetapi, kesalahan adalah bagian dari permainan. Yang harus mereka pelajari adalah, setelah kesalahan, kamu harus mencoba kembali ke dalam permainan.”

Jalannya Pertandingan

Babak pertama berlangsung ketat dengan kedua tim bermain seimbang. PSIM Jogja mendominasi penguasaan bola sejak awal, sementara Persita juga aktif menyerang. Gol pertama hadir dari Persita pada menit ke-23 melalui aksi Eber Bessa yang memanfaatkan umpan pendek Rayco Rodrigues. Skor 1-0 untuk tuan rumah bertahan hingga jeda.

Di babak kedua, PSIM mengendalikan tempo menyerang secara lebih terstruktur. Meski tertinggal, pemain Laskar Mataram tetap tenang membangun serangan tanpa terburu-buru. Persita mempertahankan pertahanan yang solid, beberapa serangan PSIM berhasil dipatahkan tim tuan rumah. 

PSIM semakin gencar menyerang di menit-menit pertengahan babak kedua. Ze Valente mencoba tembakan jarak jauh pada menit ke-58, sayang bola melenceng dari sasaran. Pelatih melakukan dua pergantian taktik dengan memasukkan Savio Sheva dan Ghulam Fatkur guna menambah daya dobrak PSIM.

Persita memperlebar keunggulan dengan gol kedua dan ketiga Rayco Rodrigues pada menit ke-69 dan 84. Para penggawa Laskar Mataram berjuang keras, tetapi soliditas pertahanan Persita sulit ditembus. Menjelang akhir laga, Pablo Ganet mencetak gol keempat untuk Persita pada injury time menit ke-90+3, memastikan kemenangan besar tuan rumah.

Fokus Belajar dari Kesalahan

Menurut Van Gastel, timnya tidak menampilkan permainan sesuai harapan sejak awal laga. Kondisi tersebut membuat PSIM kesulitan mengimbangi permainan Persita yang terorganisir.

“Dari peluit pertama hingga peluit terakhir, saya rasa tim saya tidak tampil seperti yang mereka tunjukkan di pertandingan sebelumnya,” ucap Van Gastel.

Ia juga memuji performa Persita yang mampu memanfaatkan kesalahan PSIM secara efektif. “Saya juga harus memberikan pujian kepada Persita. Mereka terorganisir dengan baik, dan keempat kesalahan yang kami buat, mereka sangat efektif dalam memanfaatkan peluang yang ada.”

Menurutnya, pertandingan ini menjadi ujian mental sekaligus materi belajar berharga bagi PSIM. “Selama kami belajar dari pertandingan, maka kami bisa berkembang. Jika kami tidak belajar dari kesalahan kami, maka kami punya masalah,” pungkas Van Gastel.

Share this :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *