Nama Muhammad Erwin sempat menjadi perbincangan setelah berhasil mencetak gol penentu kemenangan dan membawa PSIM Jogja juara Divisi 1 pada 2005 silam. Meski hanya sebentar membela Laskar Mataram, M.Erwin sangat antusias saat menceritakan kisahnya kala membela PSIM Jogja. Berikut hasil interview bersama salah satu legenda PSIM Jogja ini :
Apa kabar M.Erwin? Apa kesibukan saat ini?
Kabar baik, saat ini saya sibuk dengan komunitas sepakbola dan jadi pelatih usia 16-18 tahun, hanya diminta untuk melatih SSB (Sekolah Sepak Bola) di Binjai.
Dari tahun berapa sampai tahun berapa M.Erwin membela PSIM Jogja?
Saya membela PSIM Jogja dari tahun 2005 hingga tahun 2006.
Bagaimana awal mula perjalanan karier seorang M.Erwin hingga saat itu bisa memperkuat PSIM Jogja?
Pada tahun 2000 sampai 2003 saya bermain untuk PSMS Medan, setelah itu di tahun 2004 saya membela Persema Malang. Sampai akhirnya di tahun 2005 saya memutuskan untuk hijrah ke PSIM Jogja.
Apa yang membuat M.Erwin saat itu memutuskan untuk membela PSIM Jogja?
Karena saat itu saya lihat, kenapa tim PSIM Jogja ini susah sekali untuk masuk ke Divisi Utama. Alhamdulillah saya bisa bermain di PSIM Jogja dan membawa PSIM Jogja promosi ke Divisi Utama bahkan menjadi juara ketika itu. Selain itu juga karena faktor keluarga, keluarga saya orang jawa juga, jadi ketika bermain disana saya bisa mengunjungi keluarga saya.
Apakah dulu ketika bergabung dengan PSIM, M.Erwin terlebih dahulu melalui proses seleksi?
Dulu saya dihubungi agen saya, dan ketika mendapat tawaran dari PSIM, saya langsung sepakat untuk membela PSIM Jogja tanpa melihat nilai kontrak waktu itu. Karena saya memang mempunyai keinginan bermain di PSIM Jogja.
Saat final di Stadion si Jalak Harupat, apa yang ada di pikiran M.Erwin ketika mengeksekusi tendangan pinalti?
Pikiran saya waktu itu yakin saja, saya yakin bahwa tendangan penalti saya akan berbuah gol dan tidak mampu di block kiper lawan. Saya juga punya feeling kuat kita akan juara waktu itu.
Apakah dulu coach Sofyan yang meminta M.Erwin untuk mengeksekusi tendangan penalti?
Dari awal kalau ada penalti saya yang diminta oleh coach Sofyan untuk ambil, kalau saya tidak sanggup baru yang lain, karena dulu ada Jaime Sandoval juga. Pernah waktu itu ada Copa Indonesia, Sandoval gagal melakukan eksekusi penalti, dan saya juga pernah diminta untuk melakukan tendangan penalti di beberapa pertandingan, sejak saat itu saya dipercaya untuk melakukan tendangan penalti.
Bagaimana rasanya bisa mencetak gol penentu kemenangan dan membawa PSIM Jogja juara saat itu?
Sebagai pemain saya tentu merasa bangga bisa membawa PSIM Juara dan bisa membawa nama pribadi saya. Karena kan yang utama itu nama tim dulu baru nama pribadi.
Kalau boleh tau, apa hadiah yang diberikan kepada M.Erwin saat berhasil membawa PSIM Juara?
Seingat saya dulu kami semua pemain diberikan hadiah sepeda motor, satu orang satu. Kami diberikan Suzuki Smash ketika itu.
Bagaimana sosok Alm. Coach Sofyan Hadi di mata M.Erwin?
Coach Sofyan merupakan pelatih yang bagus, dan orangnya tegas. Selain itu beliau juga konsekuen, mempunyai strategi bagus dan jeli dalam menempatkan pemain. Beliau selalu meminta pemain untuk bermain terbuka, sabar dan tidak terburu-buru.
Jika boleh tau, siapa pemain yang paling dekat dengan M.Erwin saat di PSIM ?
Hampir semua dekat karena saat itu tidak ada perbedaan antara pemain Jogja dengan pemain luar, tapi paling dekat sama Wawan Sucahyo dan Irvan Tanjung. Dulu sempat sekamar juga sama Irvan.