
YOGYAKARTA, PSIMJOGJA.ID – Forum audiensi “Guyub Sedulur” antara manajemen PSIM Jogja dan suporter pada Jumat (10/10) tidak hanya menghasilkan kesepakatan umum, tetapi juga memaparkan berbagai pandangan spesifik dari setiap pemangku kepentingan untuk kemajuan klub. Berikut adalah rincian pandangan dari manajemen dan aspirasi suporter.
Secara daring, Direktur Utama Yuliana Tasno mengajak suporter untuk mengubah energi besar mereka menjadi kekuatan positif. Ia meminta agar komunitas suporter PSIM bisa menjadi contoh di tingkat nasional dengan tidak melanggar peraturan.
Menyambung arahan direktur utama, Manajer Umum Steven Sunny menekankan bahwa kepatuhan terhadap regulasi larangan bertandang justru dapat membuka peluang agar aturan tersebut dievaluasi dan dicabut di kemudian hari. Ia juga mengajak suporter untuk lebih aktif terlibat dalam program-program positif, seperti kampanye anti-alkohol. Menurutnya, kolaborasi yang solid antara manajemen, suporter, dan aparat keamanan adalah kunci untuk membangun citra positif klub di tingkat nasional.
Sementara itu, dari perspektif tim utama, Manajer Tim Razzi Taruna lebih banyak berbicara tentang dukungan moril. Ia mengajak para pendukung untuk merayakan kemenangan dengan sewajarnya dan terus memberikan dukungan penuh, terutama saat tim sedang membutuhkan. Ia juga mengimbau agar suporter senantiasa menghormati setiap keputusan yang diambil tim. “Kritik dan saran tentu kami terima, namun sampaikanlah dengan bahasa yang santun dan membangun,” ujarnya.
Di sisi teknis penyelenggaraan pertandingan, Ketua Panpel Wendy Umar Seno Aji berfokus pada pentingnya edukasi agar suporter dapat bersikap lebih kooperatif demi meminimalkan potensi insiden di area stadion. Terkait pembaruan fasilitas, ia menyampaikan bahwa proyek peningkatan kapasitas lampu di Stadion Sultan Agung diperkirakan akan rampung pada Desember 2025 mendatang.
Aspirasi Suporter: Butuh Kejelasan, Siap Mendukung
Salah satu perwakilan suporter menyuarakan kebutuhan akan panduan yang jelas dari manajemen mengenai kriteria larangan bertandang. Hal ini penting agar himbauan kepada ribuan anggota di lapangan bisa seragam dan tidak simpang siur.
Suporter mengakui masih adanya oknum yang melanggar terkait larangan bertandang. Meskipun demikian, mereka menyatakan komitmen untuk bersama-sama menjaga nama baik PSIM, dengan memahami regulasi dan mendukung kebijakan manajemen agar ke depan klub tidak lagi terkena sanksi atau denda akibat pelanggaran regulasi larangan bertandang.