PSIM Jogja harus mengakui keunggulan Rans Cilegon FC usai dikandaskan dengan skor 3-0 pada babak semifinal Liga 2, di stadion Pakansari, Kabupaten Bogor, Senin (27/12) sore.
Mengenai hasil yang diraih, juru racik PSIM Jogja Seto Nurdiyantoro mengatakan jika meskipun hasil yang diraih bukanlah keinginan semua pemain dan tim pelatih, akan tetapi Seto tetap mengapresiasi kerja keras anak asuhnya.
“Untuk pertandingan ini kami tidak bisa full team, artinya memang mengurangi pilihan tapi apa pun itu kami mencoba membuat sedikit perubahan. Kami apresiasi perjuangan pemain, mereka sudah berjuang keras ingin memenangkan pertandingan meskipun hasilnya tidak sesuai keinginan kami,” pungkas Seto.
Sementara itu, pemain PSIM Jogja Arbeta Rokyawan menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh suporter PSIM, atas hasil yang diraih di pertandingan kali ini. Roky menegaskan jika dirinya bersama seluruh penggawa Laskar Mataram juga tidak menginginkan kekalahan ini.
“Saya perwakilan pemain, meminta maaf khusunya kepada suporter PSIM, mungkin kita belum bisa ke final, tapi perjuangan belum selesai. Insha Allah doa dan dukungan mereka terus kepada kita, kami akan berjuang di perebutan tempat ketiga. Yakinlah pemain tidak mau kalah, pemain juga ingin menang, jangan saling menyalahkan karena kita adalah keluarga, suporter dan pemain adalah keluarga,” ujar Roky.
Senada dengan Roky, pelatih asal Kalasan ini meminta maaf kepada seluruh suporter dan pecinta PSIM, karena belum bisa membawa Laskar Mataram menapak ke babak final. Seto terus meminta doa restu seluruh suporter PSIM, karena PSIM Jogja masih akan berjuang di laga perebutan tempat ketiga.
“Untuk teman-teman suporter, Brajamusti Maident, mohon maaf untuk pertandingan kali ini kami kalah, masih ada kesempatan dan peluang walau dengan pincangnya kondisi kami tapi apapun itu kalau memang jalan tuhan harus kita syukuri. Tetap dukung kami, tetap doakan kami, masih ada satu sisa pertandingan mudah-mudahan hasil terbaik untuk kita semuanya,” pungkas Seto.