Aksi gelandang asal Afghanistan, Omid Popalzay, saat laga tandang.

Bagi Omid Popalzay, gelandang PSIM Jogja asal Afghanistan, Ramadan kali ini terasa berbeda. Ia merayakan bulan suci untuk pertama kalinya di Jogja bersama keluarga inti, jauh dari keramaian keluarga besar di tanah kelahirannya.

“Perbedaan saya Ramadan di Jogja dan di Afghanistan adalah karena di sini saya sendiri, jadi saya melakukan apa-apa hanya dengan keluarga inti saya. Sedangkan di Afghanistan, biasanya saya berbuka bersama keluarga besar dan sepupu,” ujar Omid.

Meskipun demikian, dirinya tidak merasakan kesepian. Omid justru merasakan ketenangan dan keintiman Ramadan bersama keluarga intinya.

Menu berbuka puasa pilihan pemain berusia 29 tahun ini sederhana namun mengenyangkan. Ia biasa memulai dengan kurma dan susu, setelahnya baru dilanjutkan dengan makanan berat. Baik Omid ataupun keluarga intinya saling memiliki menu favorit yang berbeda-beda.

“Untuk berbuka, saya biasanya berbuka dengan kurma dan susu. Setelah itu, saya berbuka dengan soto dan saya menyukai bihun goreng. Istri saya juga berbuka dengan kurma dan susu ditambah nasi goreng, sedangkan anak saya dengan sate ayam,” kata Omid.

Meskipun sangat menikmati Ramadan di Jogja, Omid dan keluarga tetap menemui tantangan yang tidak sedikit. Usia putrinya yang baru mengijak beberapa bulan mengharuskan ia dan istrinya pandai mengatur waktu tidur di bulan suci ini. Dirinya biasa bangun lebih awal untuk sahur dan bergantian menjaga anak di malam hari.

“Saya bangun jam 3 pagi untuk sahur, sedangkan istri saya melakukan tugas malam untuk menjaga anak saya dan kadang saya membantu dia. Jadi jam tidur saya kurang rapi. Tapi kita selalu mencoba untuk pergi keluar untuk mencoba berkegiatan sampai sore dan mulai menyiapkan makanan berbuka,” tuturnya.

Tantangan ini membuatnya merasa bahwa Ramadan kali ini lebih berkesan baginya dan keluarga. Omid juga merasa lebih mudah menjalankan bulan suci di sini. Cuaca yang mendukung dan banyaknya masjid membuat ibadahnya menjadi lebih nyaman. Selain itu, Jogja juga menawarkan berbagai aktivitas yang menyenangkan untuk mengisi waktu selama bulan puasa. 

“Saya sangat menyukai menghabiskan Ramadan di Jogja karena menurut saya lebih mudah, cuaca yang mendukung, dan banyak pilihan masjid. Di Jogja saya mempunyai banyak pilihan aktivitas,” tambah Omid.

Untuk Lebaran, Omid dan keluarga berencana pergi ke Belanda karena adiknya akan menikah di sana. Ia sangat antusias untuk merayakan Idulfitri bersama keluarga besar. “Untuk lebaran saya akan ke Belanda, karena adik saya akan menikah di Belanda,” ungkap Omid.

Kebahagiaan Ramadan di Jogja juga dirasakan oleh mertua Omid yang kebetulan sempat singgah sebentar di kota ini. Mertua Omid sangat menyukai suasana Ramadan di Jogja yang terasa lebih mudah dan menyenangkan. 

“Saya sangat menikmati Ramadan di sini, bahkan mertua saya yang kebetulan juga ada di Jogja, sangat menyukai Ramadan di sini karena semuanya terasa lebih mudah,” pungkas Omid.

Ramadan pertama Omid di Jogja memberikan warna tersendiri dalam hidupnya. Meski jauh dari keluarga besar, ia merasakan kehangatan dan kebahagiaan bersama keluarga inti. Kemudahan beribadah dan berbagai pilihan aktivitas di Jogja semakin memperkaya pengalaman Ramadan yang penuh makna ini.

Share this :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *