Kompetisi Liga 2 yang rencananya baru akan digelar Februari mendatang membuat para pemain harus pintar-pintar mencari kegiatan masing-masing untuk tetap menjaga fisik dan menghindari kejenuhan.

Duo pemain senior PSIM Jogja, penjaga gawang Sandi Firmansyah dan pemain depan, Talaohu Abdulmushafry, memilih untuk mengikuti kursus lisensi C AFC, di Bali, beberapa waktu lalu.

Mushafry pun langsung mengaplikasikan ilmu kepelatihan yang ia dapat dari kegiatan tersebut. Pemain yang berdomisili di daerah Kalasan ini kadang mengisi sore harinya dengan mengajar anak-anak bermain sepakbola.

“Kemarin saat libur kebetulan saya ikut kursus kepelatihan C AFC di Bali, 1-16 November. Pada prinsipnya memang berbeda ketika menjadi pelatih dan pemain, saya melihat kalau sebagai pemain mungkin lebih merasa dilayani,” ungkap Mushafry.

“Tapi menjadi pelatih tidak mudah, karena banyak yang harus dipersiapkan dan dipahami. Selama kursus banyak sekali pengalaman dan manfaat yang saya dapatkan, terutama secara teori dan praktek.

Diakui oleh Mushafry, bahwa kursus tersebut susah-susah gampang, karena ia benar-benar baru pertama kali mengambil lisensi. Dirinya merasa cukup kewalahan karena banyak tugas yang harus dikerjakan, namun sepadan dengan ilmu yang didapat, dari mulai soal mengelola pemain dalam tim, penanganan cedera, gizi, sampai tentunya, taktik.

“Dan alhamdulillah sekarang saya mencoba untuk praktek di kampung buat anak-anak kampung tempat saya tinggal ya. Hitung-hitung belajar saja, kebetulan masih libur dimanfaatkan waktu dan bisa berbagi ilmu.”

Share this :
admin
December 14, 2020
Tags: , , , ,

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *