Jelang bergulirnya babak delapan besar Liga 2 musim 2021, PSIM Jogja mengumumkan harus bepisah dengan striker Ahmad Ihwan. Keputusan ini diambil setelah seluruh pihak melakukan diskusi, dan manajemen menghormati keputusan Ihwan untuk berpisah.
Striker kelahiran 27 Maret 1993 ini menegaskan jika keputusannya untuk hengkang dari Laskar Mataram murni karena keputusan pribadi.
“Sebenarnya dari pihak pelatih dan manajemen tidak ada pengurangan pemain, cuma ini memang murni dari saya sendiri karena situasi dan kondisi. Saya juga baru sembuh dari sakit dan 2 minggu tidak ikut latihan sama sekali. Selain itu saya mau fokus sama lahiran istri saya. Semoga ini pilihan yang terbaik buat saya dan tim,” ujar Ihwan.
Meski demikian, Ihwan mengaku berat meninggalkan PSIM Jogja. Baginya, PSIM adalah klub yang dibentuk dengan rasa kekeluargaan yang tinggi, dan mungkin akan sulit ditemukan di klub lain.
“Tim ini di bentuk dengan kekeluargaan yang tinggi. Dari pemain, pelatih, ofisial, hingga manajemen semua dekat. Makanya saya agak berat ambil keputusan ini,” ujar Ihwan.
Tidak lupa, pemain asal Malang ini juga turut mendoakan agar PSIM Jogja bisa lolos ke Liga 1. Baginya, PSIM merupakan tim yang spesial, ia pun mengaku bangga pernah mencetak gol dan melakukan selebrasi untuk PSIM.
Diketahui, Ihwan pernah mencetak dua gol untuk PSIM, saat berjumpa dengan Persijap Jepara pada putaran pertama lalu.
“Yang pasti saya selalu doakan yang terbaik buat tim PSIM. Semoga lolos ke liga 1. Jujur saya bangga pernah selebrasi di tim kebanggaan masyarakat Jogja ini,” pungkas Ihwan.