
YOGYAKARTA, PSIMJOGJA.ID – PSIM Jogja menuntaskan agenda uji tanding terakhir melawan Garudayaksa FC di Stadion Mandala Krida, Yogyakarta, Selasa (16/12). Laga tertutup ini menjadi pemanasan akhir Laskar Mataram sebelum kembali berlaga di kompetisi resmi pekan depan.
Pelatih Kepala PSIM Jogja, Jean-Paul Van Gastel, menurunkan komposisi pemain utama sejak menit awal hingga peluit panjang berbunyi. Arsitek asal Belanda ini memiliki misi khusus terkait kondisi fisik anak asuhnya.
“Saya ingin mengembalikan para pemain ke ritme bermain yang sesungguhnya, karena minggu depan liga sudah dimulai lagi. Jadi saya ingin memulai laga hari ini, seperti pertandingan liga normal,” ujar Van Gastel.
Dirinya menilai bahwa Garudayaksa mampu memberikan perlawanan kompetitif sepanjang laga berlangsung. Ia menyoroti dominasi penguasaan bola sebagai aspek paling menonjol dari tim asuhannya dalam laga sore tadi.
“Hari ini, kami melawan tim bagus. Hasilnya bagus, tetapi seperti yang saya katakan di laga uji tanding terakhir bahwa itu tidak terlalu penting,” ungkapnya.
Van Gastel menambahkan, “Saya pikir, kita terlalu banyak memberikan peluang. Meski demikian, kekuatan tim saya hari ini adalah mampu menjaga penguasaan bola, sehingga kita bisa bermain dengan sangat baik.”
Jaga Mentalitas Jelang Liga
Juru taktik kelahiran 28 April 1972 ini mengaku akan membedah laga sore ini secara detail. Evaluasi taktis akan dilakukan agar setiap pemain bisa memperbaiki penampilannya di lapangan.
“Saya melihat beberapa hal positif dan hal lain yang juga bisa kami perbaiki. Saya akan menonton pertandingannya kembali dan menunjukkan kepada mereka,” tegas Van Gastel.
Menatap laga lanjutan BRI Super League 2025/26, Van Gastel berharap timnya tidak terlena dengan tren positif di uji tanding, sekaligus posisi PSIM di papan klasemen sementara.
“Saya tidak bisa mengatakan apa-apa tentang apa yang akan terjadi di minggu depan,” tuturnya.
“Yang pasti, kami harus sadar mengapa kami bisa berada di posisi empat klasemen seperti sekarang. Apa yang kami lakukan dengan baik, dan apa yang harus diperbaiki,” imbuh eks pemain Feyenoord tersebut.
Ia berpesan agar skuadnya tetap rendah hati dan tetap menerapkan etos kerja yang baik untuk bisa mencapai tujuan yang diinginkan.
“Saya pikir kami harus tetap rendah hati dan tidak perlu menjadi sombong dengan posisi sekarang. Kita harus tetap bekerja keras dan lebih bekerja keras untuk mendapatkan hasil itu,” pesannya.
