Pelatih kepala PSIM Jogja, Erwan Hendarwanto mengapresiasi mentalitas anak asuhnya saat menghadapi tim liga 1, PS Barito Putera, dalam sesi latihan bersama di lapangan Yogyakarta Independent School (YIS), Sabtu sore.
“Satu apresiasi ke pemain bahwa sekarang mereka mulai menemukan kepercayaan diri. Secara mentalitas, mereka melawan tim liga 1 bisa memberikan perlawanan, semangat juang dan motivasi mereka terus terjaga,” ungkap Erwan.
Tidak hanya mengapresiasi mentalitas pemain, Erwan juga memuji anak asuhnya yang telah berhasil menjalankan instruksinya dengan baik di lapangan. Diketahui, dalam latihan bersama hari ini, Erwan mencoba skema baru yang memang belum pernah dimainkan sebelumnya.
“Hari ini, kita coba skema baru, tidak hanya dengan skema baku kita 4-3-3 atau 4-2-3-1, tadi kita juga coba dengan 3-4-3 atau 3-5-2 dan itu bisa dilakukan dengan baik meskipun ada beberapa yang memang harus kita perbaiki,” ucap Erwan.
Meski begitu, pelatih asal Magelang ini juga menyampaikan beberapa catatan yang memang harus segera diperbaiki sebelum kompetisi Liga 2 musim 2022/2023 dimulai kembali.
“Ada beberapa catatan terutama dengan 3 bek bagaimana mereka build-up, itu masih menjadi kendala. Tapi kedepan saya yakin ini akan menjadi pola alternatif kita yang bisa dimainkan pemain dengan baik. Terus finishing, tadi kita lihat banyak peluang yang belum menjadi gol, tapi kan ini proses kita menuju kompetisi. Kalau kemarin ketika lawan PSIS, kita di fase build up awal gagal karena high press dari PSIS, maka hari ini kita bisa lepas dari itu meskipun di sepertiga akhir pertahanan lawan kita belum bisa memanfaatkan peluang,” ujar Erwan.
Selain untuk melihat hasil dari sesi latihan selama sepekan, dalam latihan bersama sore ini, Erwan juga sengaja menurunkan semua anak asuhnya agar mereka bisa merasakan atmosfer bermain dengan tim Liga 1.
“Kita mainkan semua, biar mereka semua merasakan hasil dari latihan. Kita harus melihat semua potensi pemain sehingga tadi sangat positif mereka bisa bermain dengan baik. Dengan uji coba tadi, saya melihat bisa memainkan siapa aja dengan skema apa saja. Dibabak kedua kita rotasi semua, agar semua bermain meskipun menitnya tidak sama, biar mereka semua bisa merasakan atmosfer bermain dengan tim Liga 1,” lanjutnya.