
YOGYAKARTA, PSIMJOGJA.ID – PSIM Jogja mengambil langkah strategis untuk mengamankan salah satu talenta mudanya yang paling menjanjikan. Laskar Mataram resmi memperpanjang kontrak penjaga gawang potensial, Khairul Fikri Ma’arif, dengan durasi jangka panjang selama empat musim ke depan.
Keputusan untuk mengikat pemain yang akrab disapa Fikri ini bukanlah tanpa pertimbangan matang. Manajer PSIM Jogja Razzi Taruna, memandang kiper kelahiran Purworejo, 24 Februari 2003, tersebut sebagai investasi dan aset berharga bagi masa depan tim.
“Fikri kami kontrak untuk empat musim. Alasan utamanya, ia adalah kiper lokal Jogja dengan potensi yang luar biasa. Dia adalah aset PSIM,” ungkap Razzi.
Manajer berusia 22 tahun itu menambahkan, meskipun sang penjaga gawang belum memiliki banyak jam terbang, tim pelatih secara konsisten memberikan laporan positif. Kemampuannya dalam sesi latihan dinilai sangat mengesankan.
“Tim pelatih mengakui bahwa Fikri memang luar biasa saat latihan. Karena persaingan di posisi penjaga gawang sangat ketat, menit bermainnya memang belum banyak. Namun, potensinya tidak diragukan lagi,” jelas Razzi.
Walaupun tidak tampil pada musim 2024/25, Fikri telah menorehkan catatan impresif pada musim sebelumnya. Pemain yang tumbuh besar di Kotagede, Yogyakarta, ini melakoni debut profesionalnya dengan gemilang saat PSIM Jogja bertandang melawan Malut United pada 30 September 2023.
Dipercaya tampil karena kiper utama mengalami cedera, pemain dengan tinggi badan 178 cm ini berhasil menjaga gawangnya tidak kebobolan (clean sheet) dalam laga yang berlangsung di Stadion PTIK, Jakarta. Momen tersebut terpatri kuat dalam benaknya dan menjadi pemantik semangat hingga kini.
“Kepercayaan itu menjadi motivasi besar bagi saya untuk selalu memberikan yang terbaik setiap kali kesempatan datang. Itu adalah pengalaman yang sangat berharga dan tidak akan pernah saya lupakan,” tutur Fikri.
Persiapan Serius Tatap Musim Baru
Menyongsong musim kompetisi Liga 1, Fikri tidak bersantai. Ia giat melakukan latihan mandiri di luar musim kompetisi dengan didampingi pelatih pribadi. Fokusnya tidak hanya pada latihan teknik, tetapi juga penguatan fisik dan pemahaman ilmu keolahragaan.
“Persiapan saya di jeda musim kali ini sama seperti sebelumnya, yaitu berlatih di gym dan latihan bersama personal trainer. Bedanya, musim ini saya mulai sedikit belajar mengenai sport science untuk menunjang performa,” jelasnya.
Dengan persiapan yang matang, targetnya di musim depan pun jelas. “Saya ingin bisa memaksimalkan setiap kesempatan yang diberikan, baik dalam latihan maupun saat pertandingan,” tegasnya dengan optimisme.
Manajemen pun menaruh harapan besar pada kesungguhan Fikri. Razzi berharap, dengan belajar dari para seniornya di Liga 1, suatu saat nanti sang kiper muda dapat menjadi palang pintu utama andalan Laskar Mataram.
“Harapan kami, dia bisa menyerap banyak ilmu dari rekan-rekan seniornya, sehingga kelak bisa menjadi kiper utama PSIM,” pungkas Razzi.