
YOGYAKARTA, PSIMJOGJA.ID – PSIM Jogja resmi memulai latihan perdana tim Elite Pro Academy (EPA) pada hari ini, Selasa (2/9). Latihan ini merupakan persiapan utama jelang kompetisi EPA yang akan dimulai pada 7 Oktober 2025. Tiga kelompok usia (KU), yakni U16, U18, U20, mengikuti latihan hari ini.
Latihan EPA dilaksanakan di Lapangan Kenari, Yogyakarta, setiap pagi, menggunakan tiga lapangan yang terpisah, sesuai KU masing-masing. Latihan difokuskan di tempat yang sama agar memudahkan pengawasan dan evaluasi dari pelatih.
Seleksi pemain EPA telah dilakukan dalam dua tahapan. Tahap pertama dilakukan dengan metode gim, sementara tahap kedua berupa latihan untuk melihat kualitas teknis dan fisik pemain. Dari tiap KU dipilih sekitar 30 pemain, dengan kuota maksimal pendaftaran 35 pemain.
Direktur Teknik (Dirtek) PSIM, Erwan Hendarwanto, mengungkapkan, “Kita mendaftarkan sejumlah tiga puluhan pemain dulu. Sisa kuotanya tetap kita pantau, manakala di putaran kedua nanti kita rasa ada yang bisa masuk lagi.”
Erwan menuturkan alasan PSIM mengambil sekitar 30 peserta untuk tiap KU. “Kita mengambil 30 pemain karena besok itu kompetisinya double game. Kita bermain di Sabtu dan Minggu. Kita membutuhkan pemain yang ekstra karena kebutuhannya memang cukup banyak,” tuturnya.
Strategi Latihan dan Tahapan Pengembangan Pemain
Dirtek berdarah Magelang tersebut menjelaskan metode yang akan digunakan dalam latihan EPA PSIM ke depannya.
“Metode latihan 4+1. Empat kali latihan, mulai setiap hari Selasa, Rabu, Kamis, dan Jumat. Lalu, untuk Sabtu atau Minggu, nanti kita tentatif,” jelasnya.
Untuk dua minggu awal, fokus utama diberikan pada pembentukan fisik dan peningkatan teknik individu. Setelahnya, baru akan beralih ke taktikal.
“Satu bulan ini kita gunakan dua minggu untuk fisik, sambil memperbaiki teknik individu yang mendukung untuk game plannya. Dua minggu setelahnya, kita baru fokus masuk ke taktikal,” papar Erwan.
Harapan dari program latihan ini adalah mampu mengembangkan kualitas pemain yang kuat fisik dan teknis, serta dapat menjadi aset bagi tim senior PSIM ke depannya.
Meski merupakan tim baru, PSIM tetap realistis sekaligus optimistis dengan perkembangan EPA.
“Targetnya, kita harus realistis karena ini tim baru, tapi bukan berarti kita langsung menyerah. Kita tetap memberikan target ke tim pelatih agar tetap ada motivasi,” pungkasnya.