Pelatih kepala PSIM Jogja, Imran Nahumarury, memberikan program latihan yang sedikit berbeda dalam sesi latihan yang digelar di stadion Mandala Krida Yogyakarta, Jumat (10/6) sore. Jika dalam beberapa hari ini tim pelatih fokus meningkatkan kemampuan individual pemain, maka hari ini tim pelatih mulai membagi pemain menjadi 2 tim untuk melakukan game meskipun program latihan masih terfokus pada latihan defense.
“Saya selalu bilang ke pemain, latihannya step by step, di minggu pertama kita fokus defending baik dari 1 lawan 1, 2 lawan 2, dan seterusnya, dan hari ini kita tutup dengan 11 lawan 11. Kalau kita latihan kan memang tidak bisa langsung 11 lawan 11, harus bertahap. Kalau kemarin kita latihan secara individual, sekarang kita gabungkan defense tapi semua pemain, secara tim,” ungkap Imran.
Imran mengungkapkan meskipun latihan pada sore ini hanya berlangsung singkat, akan tetapi intensitas latihan pada hari ini sangat tinggi. Pelatih asal Tulehu ini juga selalu menekankan kepada anak asuhnya agar selalu antusias mengikuti setiap sesi latihan.
“Kita sedang konsentrasi menaikkan kondisi fisik mereka, dari pagi mereka capek tapi hari ini walaupun hanya 1 jam tapi intensitasnya sangat tinggi, dan mereka paham dalam sesi latihan pasti ada fisik, ada strength, ada endurance, ada speed, ada taktikal dan sore ini mereka sangat antusias. Saya selalu bilang ke mereka, situasi harus kita jaga, penting bagi seorang pemain antusias menerima semua program dari pelatih,” ujar Imran.
Imran juga menambahkan, jika dirinya saat ini tengah mempersiapkan seluruh pemain, agar semua penggawa Laskar Mataram siap dalam menjalani kompetisi pada musim ini, hal itu sebagai bentuk antisipasi jika selama berjalannya kompetisi ke depan ada pemain yang mengalami cedera dan agar tidak terjadi perbedaan kualitas antar satu pemain dengan pemain lain.
“Saya ingin semua pemain siap, saya tidak hanya mempersiapkan 15-18 pemain saja, tapi saya ingin semua pemain siap. Memang sudah terlihat tim intinya nanti seperti apa, akan tetapi bagi saya semua pemain sama. Saya selalu bilang ke mereka, saya tidak ingin bergantung dengan satu atau dua pemain, jadi semua pemain memang harus siap. Jika saya hanya mengandalkan 11 pemain, dan suatu saat dalam kompetisi ada yang cedera kan saya yang bingung, kebanyakan pelatih seperti itu. Maka saya harus siapkan semua pemain, dalam situasi apa pun mereka harus ready,” tutup Imran.
Sementara itu, pemain PSIM Jogja, Sugiyanto Baitul Rohman, mengaku meski latihan yang diberikan jajaran tim pelatih PSIM Jogja sangat berat, akan tetapi dirinya beserta pemain melahap menu latihan yang diberikan dengan antusias dan sepenuh hati.
“Untuk latihan hari ini sangat maksimal bagi semua pemain, coach juga memberi menu latihan dengan sangat baik, hari ini kita program defending jadi semua pemain dari striker sampai pemain belakang berlatih bagaimana cara bertahan. Dan untuk sepekan latihan, tentu sangat berat tetapi seluruh pemain mengerjakan sesi latihan dengan antusias dan sepenuh hati,” ujar Sugiyanto.