PSIM Jogja terus bergerak dalam mempersiapkan tim, jelang Liga 2 musim 2022/2023. Dalam latihan hari kedua, seluruh pemain PSIM Jogja menjalani serangkaian tes fisik dibawah komando pelatih fisik PSIM Jogja, Sansan Susanpur.
Ditemui usai memimpin jalannya tes fisik di stadion Mandala Krida Yogyakarta, Sansan mengatakan jika seluruh pemain PSIM Jogja berada dalam kondisi bugar, dan hasil data dari tes fisik hari ini akan dijadikan sebagai acuan dan pedoman dalam menyusun menu latihan.
“Hari ini kita tidak hanya bicara tentang kondisi fisik tapi kita berkonstelasi dengan psikologi, adanya kemauan dari mereka untuk menyelesaikan sebuah rangkaian tes. Dan Alhamdulillah semua pemain dalam kondisi bugar. Memang ada database yang harus kita data dan itu menjadi prioritas masing-masing individu bahwa didalam sebuah proses berlatih ada target psycho conditioning, yang mana sebagai standar performance untuk sepakbola dan nanti akan menjadi acuan dan menjadi sebuah pedoman untuk latihan ke depan,” ujar Sansan.
Sansan juga menjelaskan bahwa meskipun secara keseluruhan hasil tes fisik pemain dinilai baik, akan tetapi hasil tes fisik pemain hari ini masih dalam standar normal dan harus ditingkatkan untuk menyesuaikan dengan standar performance atlet.
“Tes fisik hari ini memang kita bedakan, dimana untuk kiper kita tidak menggunakan cooper test atau VO2Max, tapi ada vertical jump, standing long jump, dan ada tendril test agility, serta 10 meter speed. Sedangkan untuk pemain lain menggunakan 10 meter speed, 46 meter speed, illinois agility test, dan cooper test 12 minute, dan ini menunjukkan hasil yang signifikan bahwa mereka kondisinya terjaga, namun masih dalam standar awal normal bukan standar performance atlet, dalam artian beberapa hasil tes memang harus ditingkatkan, karena kita memang mengacu pada standar performance, tidak hanya standar tes kebugaran jasmani saja,” tambahnya.
“Dalam tes fisik hari ini ada beberapa pemain yang unggul dalam berbagai tahapan, seperti dalam 10 meter speed Hapidin memegang waktu tercepat, dalam 46 meter speed Ken Noveryan memegang waktu tercepat, dan VO2max ada Elina Soka yang terbaik,” lanjut Sansan.
Mantan pelatih fisik Timnas U-16 ini juga menambahkan jika dirinya dan tim pelatih telah menyusun rencana untuk kembali mengadakan tes fisik kepada para penggawa Laskar Mataram di kemudian hari.
“Kalau untuk tes fisik standarnya memang harus ada perbandingan antara tes pertama dan kedua atau ketiga, kita sudah ada plan satu bulan ke depan akan kita ambil tes lagi tapi kita tetap melihat situasi dan kondisi, akan tetapi kita usahakan plan itu tetap berjalan,” tutup Sansan.