
YOGYAKARTA, PSIMJOGJA.ID – ILeague menjalin kerja sama dengan Ekkono untuk memberikan workshop intensif kepada akademi klub Super League 2025/26. Pelatih Ekkono, Sergi Perez, melakukan kunjungan ke EPA PSIM Jogja selama tiga hari, 22-24 September 2025. Kegiatan berlangsung di Lapangan Purwobinangun, Sleman, dan Monumen PSSI, Baciro.
Sergi bertugas memberikan workshop intensif kepada pemain, pelatih, dan direktur akademi EPA PSIM Jogja, yang juga langsung diterapkan dalam latihan harian. Fokus latihan diarahkan pada pengembangan dua pemain kunci di setiap sesi. Targetnya adalah meningkatkan pemahaman taktik bertahan dan pengambilan keputusan para pemain.
Ia menjelaskan, “Model latihan ini berfokus pada dua pemain kunci. Kami fokus pada posisi tengah, belakang, dan sayap, bagaimana mereka harus bertahan melawan pemain-pemain ini, bagaimana mereka bertahan melawan pengendali bola.”
Selain itu, pengambilan keputusan di lapangan menjadi perhatian utama selama workshop. Sergi menambahkan, “Di sini, seringkali sulit bagi pemain untuk memahami atau membuat keputusan yang baik. Seringkali, mereka tidak membuat keputusan yang lebih baik.”
Pelatih asli Spanyol tersebut juga menegaskan pentingnya pembelajaran untuk pelatih dan pimpinan akademi. “Ajari pelatih, ajari direktur akademi, karena jika pelatih memberikan informasi yang lebih baik kepada pemain, pemain dapat meningkatkan level mereka,” tegasnya.
Sinergi Pengembangan Akademi dan Metode Ekkono
Menurut Sergi, ada hal penting yang harus ditekankan kepada para pemain akademi dalam penerapan metodologi Ekkono. “Pemain harus berpikir ketika bermain. Mereka harus memahami alasan dalam setiap keputusan yang diambil di lapangan,” tuturnya.
Sementara itu, direktur akademi EPA PSIM, Andhika Mulia Pratomo, menyambut baik metode pelatihan yang diperkenalkan tim Ekkono. “Kunjungan Ekkono ini program yang sangat bagus karena mereka menyampaikan beberapa materi yang belum pernah kita dapat,” ujarnya.
Menurut Andhika, model latihan yang diterapkan sangat penting agar lebih efektif dan sesuai kebutuhan setiap posisi pemain. “Jadi bagaimana kita mengakomodir suatu latihan yang bisa untuk satu tim, tetapi bisa mengakomodir dua pemain,” jelasnya.
Lebih lanjut, Andhika menambahkan, “Misalnya, latihan itu kita fokus dengan posisi satu stopper dan satu winger. Nah, kita membuat model latihan yang bisa mengakomodir kebutuhan dua pemain itu.”
Workshop yang berlangsung selama tiga hari ini menjadi momen pembelajaran intensif bagi PSIM Jogja, baik dari sisi pelatih maupun pemain muda. Kerja sama dengan Ekkono diharapkan berkontribusi signifikan dalam proses pengembangan akademi yang berkelanjutan.