
Panitia penyelenggara (panpel) PSIM Jogja gelar asesmen Stadion Mandala Krida bersama Polda DIY dan LIB pada Senin (26/08). Acara ini terbagi menjadi dua sesi, mulai pukul 09.30 sampai 18.30 WIB.
Pada sesi pertama, asesmen dilaksanakan bersama Polda DIY yang diwakili Ditpamobvit (Direktorat Pengamanan Objek Vital) pukul 09.30 – 12.30 WIB. Sementara pada sesi kedua, penilaian dilakukan oleh LIB pukul 16.30 – 18.30 WIB.
Hasil asesmen Stadion Mandala Krida oleh Ditpamobvit capai kategori “Baik” dengan total nilai 85,66 persen. Dengan hasil ini, stadion siap dan layak menjadi home base PSIM Jogja dalam gelaran Liga 2 bulan depan.
Sesi pertama dibuka oleh ketua Panpel, Wendy Umar Senoaji. Setelahnya, sambutan diberikan oleh AKBP Suryo Wibowo selaku tim penilai Ditpamobvit.
Sebelum penilaian dilakukan, Wendy mengawali dengan pemaparan materi berkaitan dengan seluruh elemen persiapan Stadion Mandala Krida.
Acara dilanjutkan dengan tinjauan lapangan seluruh sisi Stadion Mandala Krida, mulai dari kesiapan semua ruangan, pencahayaan, hydrosytem, dan lain sebagainya.
Berdasarkan hasil tinjuan, tim penilai Ditpamobvit melalui AKBP Suryo Wibowo memberikan total nilai 85,66 persen. “Hasil ini masuk dalam kategori ‘Baik’, dengan beberapa poin catatan yang harus dilengkapi,” tuturnya.
Beberapa catatan tersebut diantaranya adalah melengkapi lighting dan CCTV, mengadakan hydrosystem, dan melengkapi fasilitas APD gedung.

Pada sesi kedua bersama LIB, acara kembali dibuka oleh Wendy dan dilanjutkan pemaparan materi singkat oleh dirinya.
Setelah itu, panpel bersama jajaran petugas LIB turun ke lapangan. Pengukuran lapangan dan garis, kesiapan setiap ruangan, serta SOP penyelenggaraan pertandingan ditinjau secara keseluruhan oleh LIB.
Hasil peninjauan menunjukkan bahwa aspek kesiapan Stadion Mandala Krida untuk pertandingan sudah cukup lengkap, hanya beberapa hal perlu diperbaiki dan diberi rekomendasi.
Dari aspek kompetisi, beberapa poin dalam garis lapangan perlu disesuaikan lagi agar menjadi lebih ideal, seperti panjang dan lebar, serta titik penalti.
Di sisi lain, LIB juga memberikan rekomendasi dalam beberapa aspek. Sebagai contoh, untuk aspek area kompetisi, perlu dimaksimalkan rumputnya dengan memberi nutrisi pupuk.
Sementara itu, dari aspek ruangan, tempat press conference bisa ditukar dengan medis dengan beberapa pertimbangan, seperti ukuran dan efektivitas penggunaan.
Meskipun masih terdapat beberapa catatan tersebut, capaian ini termasuk sangat luar biasa dan diapresiasi menurut Wendy. Ia mengungkapkan bahwa hasil ini berkat kerjasama seluruh pihak.
“Ucapan terima kasih kepada jajaran manajemen. Kepada Direktur Utama, Bu Liana Tasno. Semua rekan manajemen PSIM dan Panpel. Tak lupa, khususnya, untuk kedua wadah suporter, Brajamusti dan The Maident, yang berkenan hadir hari ini untuk turut menyukseskan acara,” ujar Wendy.
Menurut Wendy, hasil ini tetap memberikan pekerjaan rumah bagi tim manajemen tentang bagaimana mempertahankan ataupun nantinya meningkatkan kendali penilaian yang cukup tinggi.
Dengan hasil ini, Wendy berharap mampu memberikan jaminan keamanan dan keselamatan untuk seluruh pencinta sepak bola di Stadion Mandala Krida.
Selain itu, terhadap harapan besar lain yang digaungkan dengan capaian ini. “Semoga semua pihak bisa lanjut bekerja sama dan bersinergi dengan baik untuk tujuan utama PSIM, yaitu menuju Liga 1,” tutur Wendy.