PSIM Jogja akhirnya meraih kemenangan perdana di kandang, Stadion Sultan Agung, pada Rabu (22/10).

YOGYAKARTA, PSIMJOGJA.ID – PSIM Jogja akhirnya meraih kemenangan perdana di kandang, Stadion Sultan Agung, pada Rabu (22/10). Laskar Mataram berhasil menaklukkan Dewa United Banten FC dengan skor akhir 2-0. Kedua gol kemenangan PSIM dicetak oleh Nermin Haljeta pada menit ke-3 dan 61, yang semuanya merupakan hasil umpan matang dari Pulga Vidal.

Jalannya Pertandingan

Pertandingan berjalan intens dan ketat sejak peluit kick-off dibunyikan. PSIM Jogja langsung tampil menekan di hadapan publik sendiri. Gol cepat tercipta pada menit ke-3 melalui striker andalan Laskar Mataram, Nermin Haljeta. Keunggulan 1-0 ini bertahan hingga wasit meniup peluit tanda turun minum babak pertama.

Nermin benar-benar menjadi bintang utama. Penampilan memukaunya ditandai dengan mencetak brace (dua gol). Dua gol berkelas tersebut menegaskan kontribusinya vitalnya bagi lini serang PSIM. Dua assist dari Pulga Vidal juga menjadi kunci lahirnya gol-gol pemain asal Slovenia tersebut.

Memasuki babak kedua, Dewa United berupaya bangkit dan melakukan pergantian pemain. Nick Kuipers menerima kartu kuning kedua di menit ke-51, yang lantas mengubahnya menjadi kartu merah. Kondisi ini membuat daya gedor Banten Warriors menurun karena harus bermain dengan sepuluh pemain.

Momen kartu merah tersebut dengan cepat dimanfaatkan PSIM untuk mencetak gol kedua. Nermin kembali mencatatkan namanya di papan skor pada menit ke-61 setelah sukses memaksimalkan umpan terobosan cerdik dari Vidal. Skor 2-0 ini menjadi penutup kemenangan gemilang bagi Laskar Mataram.

Kebangkitan PSIM Pasca-Kekalahan

Kemenangan atas Dewa United menjadi penebus atas kekalahan telak 0-4 yang ditelan Laskar Mataram saat bertandang ke markas Persita pada Jumat (17/10) lalu. Pelatih kepala PSIM Jogja, Jean-Paul van Gastel, menyebut kemenangan sore itu sebagai buah dari evaluasi atas kekalahan sebelumnya.

“Saya rasa kita sudah bermain di beberapa pertandingan sebelum kalah dalam laga kemarin, tetapi untuk hari ini, kita bermain sangat baik,” ujar Van Gastel.

Meski menang, Van Gastel berpendapat anak asuhnya seharusnya bisa mencetak lebih banyak gol. “Saya rasa di babak pertama, kita seharusnya bisa mencetak lebih dari satu gol,” imbuhnya.

Ia juga mengungkapkan strateginya untuk membawa tim kembali ke jalur kemenangan di kompetisi Super League 2025/26. “Apa yang saya lakukan adalah saya selalu mencoba berpikir sebagai pemain,” tutur pelatih asal Belanda ini.

Van Gastel lantas menjelaskan detail persiapan timnya. “Setelah pertandingan melawan Persita, kami kembali ke Jogja pada Sabtu. Kami melihat ulang video pertandingan tersebut yang menurut saya harus saya tunjukkan kepada mereka,” ujarnya.

Selain menganalisis kekalahan, pria yang memulai karier kepelatihan di Feyenoord U-19 pada 2007 itu juga memberikan waktu bagi para pemain untuk menyegarkan pikiran. Hal ini penting agar mereka bisa kembali ke lapangan dengan performa yang lebih optimal.

Ia menjelaskan, pemain diberi waktu luang untuk berinteraksi dengan keluarga. “Satu hari mereka harus makan bersama keluarga, dengan anak-anak, untuk menyegarkan diri,” pungkas Van Gastel, menunjukkan pendekatan humanisnya dalam memimpin tim.

Share this :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *