PSIM Jogja turut menghadiri rapat luar biasa yang diadakan di salah satu hotel di Yogyakarta, pekan ini. Pertemuan tersebut guna membahas nasib kompetisi 2020, yang saat ini tertunda.
Liga 2 semestinya dilanjutkan pada Oktober ini, setelah Liga 1 lebih dulu. Namun rencana tersebut buyar karena Kepolisian Republik Indonesia (Polri) tidak memberikan izin dengan alasan pandemi virus corona serta Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di beberapa wilayah.
PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) mengatur agenda baru yakni pada November. Meski, belum ada kepastian bahwa kompetisi bisa dijalankan pada bulan tersebut. Meski demikian, PSIM tetap mendukung kompetisi musim 2020 untuk tetap berlanjut.
PSIM pun meminta ketegasan dan segala kejelasan kepada PSSI dan PT LIB untuk bisa segera memberi kepastian soal kelangsungan kompetisi. Utamanya memperhatikan nasib klub, juga berkoordinasi dengan segala pihak yang berkepentingan, seperti kepolisian.
“Kami mengapresiasi segala upaya dan kinerja dari PSSI sebagai federasi dan LIB sebagai operator yang terus berusaha dan mengerahkan segala potensi untuk tetap membuat kompetisi tahun 2020 ini berjalan,” ucap David M.P. Hutauruk, manajer.
“Kami selaku klub hanya bisa menunggu kepastian waktu kompetisi berjalan dan terus mempersiapkan diri dengan sebaik mungkin.”
“Segala hal terkait dengan penundaan kembali kompetisi ini, kami meminta agar PSSI dan LIB turut memperhatikan juga bermediasi dengan pihak terkait. Di antaranya penyesuaian subsidi, kontrak pemain, pelatih dan ofisial, dan lain sebagainya.”