PSIM Jogja melakoni laga uji tanding pertama dengan tim selevel, melawan PSG Pati, di stadion Mandala Krida, Kamis (3/6) sore.
Tim pelatih coba mengerahkan tim yang berbeda pada babak pertama dan kedua, pergantian pemain pun kerap dilakukan supaya semuanya mendapat menit bermain. Babak pertama, tiada gol terjadi.
Setelah jeda turun minum, PSIM banyak memasukkan pemain yang lebih senior. Pada babak ini PSIM terus menekan pertahanan lawan, namun PSIM justru tertinggal terlebih dahulu dari PSG melalui titik penalti di menit 55’, setelah Beny Wahyudi melakukan handball.
Tak berselang lama, PSIM menjebol gawang PSG melalui sepakan Imam Witoyo di menit 59’. Proses gol yang apik dari kerja sama umpan satu dua dengan Hendika Arga.
PSIM berhasil mengembalikkan kedudukan pada menit 77’ berkat umpan terobosan yang diberikan Yoga Pratama kepada Firman Septian. Skor 2-1 bertahan hingga akhir dan membawa PSIM unggul di laga uji tanding sore tadi.
“Ini pertandingan pertama dengan tim selevel, dan saya pikir tim PSG juga cukup bagus. Artinya kami juga banyak belajar dari PSG. Saya tidak melihat hasilnya, tapi melihat proses bermainnya seperti apa, bagaimana mereka bermain, seperti itu,“ ucap Seto Nurdiyantoro, pelatih Laskar Mataram.
“Yang jelas kami masih dalam kondisi latihan fisik, indikator mereka kelelahan otot, yaitu adanya salah operan, dan akurasinya. Tapi buat kami para pelatih yang penting baik. Karakter bermain sudah ada, mereka asyik, menikmati pertandingan, itu yang paling penting,” sambungnya.
“Untuk evaluasi tentu pasti ada, kami masih akan evaluasi pemain secara individu, maupun secara tim,” tutup Seto.