Saldi melakukan selebrasi bersama pemain lain saat mencetak gol.

Laskar Mataram kembali menambah satu poin dari laga tandang ke Boyolali pada Rabu (07/10). Pertandingan melawan Nusantara United FC ini berakhir dengan skor 1-1. 

Permainan berjalan alot antara kedua tim sejak peluit dibunyikan. PSIM Jogja sempat tertinggal dari Nusantara United FC pada babak pertama. Gol diciptakan oleh klub asal Boyolali ini pada saat tambahan waktu.

Dengan ketertinggalan ini, penggawa PSIM Jogja lebih termotivasi pada babak kedua. Permainan berjalan lebih apik dan menciptakan banyak peluang untuk mencetak gol.

Alhasil, kerja keras para pemain berbuah gol pada menit ke-55 dari tendangan luar kotak penalti Saldi. Laskar Mataram berhasil menyamakan kedudukan 1-1 dengan Nusantara United FC.

Menuju peluit panjang akhir babak kedua, permainan berjalan makin seru. Akan tetapi, tidak ada tambahan gol dari kedua tim. Skor imbang bertahan sampai akhir pertandingan.

Dengan hasil ini, Seto mengaku bersyukur, meskipun tetap ada evaluasi. Ia juga tak lupa mengapresiasi perjuangan keras para pemain di lapangan.

“Hasil yang kami syukuri, kami dapat poin di sini. Walaupun keinginan kami lebih. Ya ini rezeki dari Allah, jadi kami syukuri. Dari sisi permainan, di babak pertama, saya pikir kami masih mencari bagaimana celah dan sempat ketinggalan. Tapi, di babak kedua, motivasi dari pemain, keinginan dari pemain, luar biasa. Jadi, untuk membalas dan untuk ingin memenangkan pertandingan luar biasa. Saya apresiasi perjuangan pemain,” tutur pelatih kelahiran Sleman tersebut.

Menurut Seto, evaluasi dari pertandingan kali ini adalah cara bermain yang efektif dan efisien dari para penggawa di lapangan.

“Harapannya, apa yang terjadi di babak kedua, dilanjutkan dalam pertandingan berikutnya. Walaupun dalam pertandingan sore ini masih banyak evaluasi yang harus kami lakukan dari sisi permainan. Bagaimana kita bisa bermain efektif dan efisien. Ke depannya, harapannya, itu bisa dipahami pemain. Dan, bagaimana taktik dan strategi ke depannya bisa dipahami. Jadi, lebih banyak sharing, banyak bicara, antara tim pelatih dan pemain,” ungkap Seto.

Selain itu, pelatih berusia 50 tahun tersebut juga mengevaluasi perihal kesabaran para pemain.

“Mungkin hanya satu yang perlu kita evaluasi, kesabaran. Bagaimana menciptakan peluang. Bermain lebih efektif dan efisien. Itu perlu dipahami. Dalam artian, mulai dari awalnya bagaimana. Saya pikir, ada faktor kurang beruntungnya. Secara teknis, kita tetap harus cari bagaimana. Karena beberapa kali kita mencoba mencetak gol, tapi kena mistar. Ini yang harus kita evaluasi. Tapi, apapun itu, untuk pertandingan sore ini, jelas ini karena kemauan pemain untuk memenangkan pertandingan,” tutur Seto.

Rio Hardiawan yang bermain dalam laga ini memberikan komentarnya. “Saya rasa, kami pemain menargetkan kemenangan pada hari ini. Tapi, hasil imbang. Kami syukuri. Dan, ke depannya, kami mudah-mudahan lebih baik lagi,” ujarnya.Hasil ini menambah perolehan poin PSIM Jogja menjadi delapan poin. Laskar Mataram masih berkesempatan untuk menambah pundi-pundi poin lagi dalam pertandingan home selanjutnya (12/10) di Stadion Mandala Krida, Yogyakarta.

Share this :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *