
YOGYAKARTA, PSIMJOGJA.ID – PSIM Jogja berhasil memenangkan laga sengit melawan Bhayangkara Presisi Lampung FC pada Sabtu (22/11) dengan skor tipis 1-0. Gol semata wayang Laskar Mataram dicetak oleh gelandang asal Tajikistan, Rahmatsho Rahmatzoda (‘38).
Gol Rahmatsho tercipta berkat assist dari Fahreza Sudin. Umpan nyaman Fahreza berhasil diubah menjadi tendangan keras ke gawang Bhayangkara dan menjadi gol kunci bagi kemenangan PSIM Jogja.
Jalannya Pertandingan
Pertandingan melawan Bhayangkara FC berjalan sengit sejak peluit mulai dibunyikan. Kedua tim saling serang dengan tempo tinggi, tetapi PSIM lebih banyak menguasai bola pada babak pertama.
Gol satu-satunya diciptakan oleh Rahmatso pada menit ke-38, membawa PSIM unggul 1-0 hingga babak pertama usai.
Babak kedua dimulai dengan tempo permainan yang lebih terkendali. PSIM masih menjaga penguasaan bola, sementara Bhayangkara Bhayangkara coba menaikkan tekanan dengan beberapa serangan berbahaya di awal babak kedua.
Pada menit ke-51, Bhayangkara mendapat peluang tendangan bebas yang disambut sundulan Nehar Sadiki, tetapi masih berhasil ditepis kiper Cahya Supriadi.
Kerja sama apik terjadi di menit ke-57 antara Pulga Vidal dan Ze Valente yang sayangnya masih bisa dipatahkan pertahanan lawan. Peluang emas didapatkan PSIM dari tendangan lambung Pulga Vidal di menit ke-66, tetapi bola melambung di atas gawang.
Bhayangkara meningkatkan agresivitas jelang tambahan waktu, mencoba menyamakan skor. Akan tetapi, pertahanan solid PSIM terus bertahan hingga peluit akhir dibunyikan. Alhasil, laga berakhir dengan skor 1-0 untuk kemenangan Laskar Mataram.
Konferensi Pers Setelah Laga
Dalam konferensi pers setelah laga, pelatih kepala PSIM Jogja Jean-Paul Van Gastel mengaku bahagia dengan kemenangan yang didapatkan timnya sore ini.
“Saya pikir sangat bagus kami bisa menang di pertandingan ini. Kami bisa menguasai jalannya pertandingan, terutama di babak pertama,” ungkapnya.
Setelah unggul 1-0 di babak pertama, Van Gastel melihat perubahan permainan lawan di babak kedua menjadi lebih agresif. Menurutnya, ini cukup menyulitkan bagi tim asuhannya.
“Sementara, di babak kedua harus diakui bahwa Bhayangkara lebih agresif dan serangan mereka jauh lebih berbahaya daripada babak pertama,” jelasnya.
Meskipun serangan lawan makin gencar, menurut pelatih asal Belanda tersebut timnya seharusnya bisa menciptakan gol di babak kedua.
“Kami harusnya bisa mengkreasikan peluang lebih banyak di babak kedua, tapi ada sedikit situasi yang tidak mudah saat di sepertiga akhir pertahanan lawan,” tambahnya.
Sementara itu, Rahmatsho yang berhasil mencetak gol pertamanya sekaligus gol penentu kemenangan di laga ini, mengaku bersyukur.
“Untuk saya pribadi gol pertama ini sangat berarti. Saya tidak bisa berbicara banyak. Alhamdulillah, saya bersyukur untuk ini,” tuturnya.
