Cuplikan uji tanding PSIM Jogja di Kepek Raya.

Ada yang berbeda dalam uji tanding PSIM Jogja di Lapangan Kepek Raya, Gunungkidul kemarin (27/07). Setelah latihan perdana lalu, baik latihan maupun uji tanding Laskar Mataram tidak pernah disaksikan oleh banyak suporter. Pada uji tanding melawan Gunungkidul All Star kemarin, para pendukung PSIM Jogja terlihat memadati kawasan Lapangan Kepek Raya.

Melihat antusiasme pendukung Laskar Mataram, Pelatih Kepala PSIM Jogja, Seto Nurdiantoro mengapresiasi hal tersebut.

“Ini pertandingan pertama dengan suporter yang cukup banyak. Harapannya ini menjadi motivasi bagi pemain. Ambil sisi positif bahwa dukungan dari teman-teman suporter luar biasa, kita apresiasi,” ujar Seto.

Seto menambahkan meskipun dukungan kehadiran secara fisik merupakan hal yang penting, namun dukungan berupa doa tak kalah penting. Dia berharap para pendukung tak hanya mendukung secara fisik, namun doa-doa juga harus dipanjatkan untuk PSIM Jogja.

“Ini masih berproses, dan untuk teman teman suporter yang pasti bukan sekadar dukungan secara fisik, tapi yang penting doanya,” imbuh Seto.

Agenda uji tanding ini merupakan undangan dari Karang Taruna Kepek Raya. Agustinus Supriyono, Seksi Olahraga Karang Taruna Kepek Raya turut kagum dengan antusias masyarakat.

Agus berharap dengan adanya uji tanding ini bisa membangkitkan gairah persepakbolaan di daerah Gunungkidul.

“Kami berterima kasih atas antusias masyarakat Kepek, Gunungkidul, dan sekitarnya, masyarakat Yogyakarta. Dengan adanya acara seperti ini pasti juga akan membangkitkan gairah persepakbolaan di Gunungkidul,” ujar Agus.

Hasil Uji Tanding di Kepek Raya

Uji tanding antara PSIM Jogja dengan Gunungkidul All Star berakhir dengan skor 7-0 bagi Laskar Mataram. Yudha Alkanza, Sugiyanto, dan Ghulam masing-masing mencetak dua gol. Sedangkan Arya Gerryan menorehkan satu gol.

Meskipun mendapatkan gol yang banyak, bagi Seto masih ada yang perlu dievaluasi. Seto juga sudah membahas evaluasi ini dengan para pemain setelah permainan selesai.

“Sisi permainan, di babak pertama ada sedikit adaptasi. Ini menjadi evaluasi dan sudah saya bicarakan dengan pemain bahwa ‘kalian harus menemukan bagaimana sih enaknya?’. Sebenarnya menurut opini saya, babak kedua lebih asyik. Harapan saya mereka bisa mengobrol untuk bermain seperti apa,” ujar Seto.

Share this :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *