
SURAKARTA, PSIMJOGJA.ID – Derbi Mataram yang berlangsung di Stadion Manahan, Solo, pada Sabtu (8/11) malam berakhir dengan skor imbang 2-2 antara Persis Solo dan PSIM Jogja. Laga berjalan sengit sejak awal laga.
Laskar Mataram sempat unggul terlebih dahulu melalui gol Deri Corfe (‘26) dan Ze Valente (‘41). Setelahnya, Laskar Sambernyawa berhasil menyamakan kedudukan lewat gol Kodai Tan (‘48) dan Cleyton Santos (‘90+6).
Jalannya Pertandingan
PSIM Jogja tampil dominan pada babak pertama Derbi Mataram melawan Persis Solo di Stadion Manahan. Laskar Mataram unggul 2-0 lewat gol Corfe pada menit ke-26 dan Ze Valente di menit ke-41. Kendati begitu, Persis tetap memberikan perlawanan sengit sepanjang laga.
Masuk babak kedua, Persis melakukan beberapa pergantian pemain, sementara PSIM tetap dengan skuad yang sama dari awal laga. Persis berhasil mencetak gol pada menit ke-48 melalui Kodai Tan memanfaatkan umpan Zanadin.
Motivasi PSIM tetap tinggi meski tekanan Persis meningkat. PSIM mencoba memanfaatkan beberapa peluang serangan balik, tetapi belum ada yang kembali tembus gawang Gianluca. Persis juga melakukan beberapa serangan yang berbahaya, tetapi berhasil dibendung oleh Cahya Supriadi.
Perubahan pemain akhirnya dilakukan kedua tim untuk mengatur strategi menghadapi menit-menit krusial. PSIM memasukkan Savio Sheva dan Riyatno Abiyoso menggantikan Fahreza Sudin dan Anton Fase.
Persis akhirnya menyamakan skor di menit akhir melalui gol dari Cleyton Santos, setelah memanfaatkan tendangan bebas Gianluca. Hasil akhir 2-2 ini membuat PSIM tetap berada di posisi ke-5 klasemen sementara BRI Super League 2025/26.
Pertarungan Derbi Sesungguhnya
Pelatih PSIM Jogja, Jean-Paul Van Gastel, memberikan komentarnya terkait laga dengan intensitas sangat tinggi tersebut. Ia mengaku merasa seperti kalah, meskipun skor berakhir sama kuat untuk kedua tim.
“Menurut saya, pertandingan ini benar-benar sebuah laga Derbi. Penuh dengan gairah dan pertarungan di lapangan. Bagi kami, saya merasa kami seperti kalah karena kami ungguh 2-0 terlebih dahulu,” ujarnya.
Ia mengakui, timnya tidak bermain sebaik biasanya di babak kedua, serta tim lawan mampu memnfaatkan hal itu dengan efektif.
“Kami tidak bermain sebaik sebelumnya. Saya pikir, di babak pertama, kita semua bermain dengan baik. Tapi ya, mereka habis-habisan di akhir. Apapun bisa terjadi, dan begitulah jadinya,” tuturnya.
Ia menambahkan, “Mereka mencoba mencetak gol cepat, dan ketika momen itu datang dan mereka mencetak gol, pertandingan akan menjadi sedikit sulit.”
Pencetak gol, Deri Corfe, mengungkapkan bahwa ia setuju dengan apa yang dikatakan pelatih. “Ini benar-benar laga derbi. Kami sempat unggul 2-0, tetapi akhirnya terasa seperti kalah,” ungkapnya.
“Kami kecewa dengan hasilnya dan mungkin kami kurang beruntung. Kami akan fokus menatap laga berikutnya,” pungkas Corfe.
