Stadion Mandala Krida Yogyakarta yang merupakan homebase dari tim PSIM Jogja, meraih skor 70.08 % dalam penilaian risk assessment yang dilakukan oleh tim Markas Besar Polisi Republik Indonesia (Mabes POLRI), pada Kamis (5/1). Berdasarkan skor tersebut, stadion Mandala Krida Yogyakarta dinilai cukup layak digunakan untuk penyelenggaraan kompetisi olahraga.
Selain menghadirkan empat anggota tim risk assessment yakni Kombes Pol. Achmadi, S.I.K. (ketua tim), AKBP Pol. Hendrik Purwono, (anggota), Ir. Iskandarsyah, S.Kom. (anggota), dan Deka Satya Ardaputra, S.Kom. (anggota), dalam kesempatan tersebut turut hadir juga Wendy Umar Senoaji (ketua panpel PSIM Jogja), Farabi Firdausy (manajer tim PSIM Jogja), perwakilan dari Balai Pemuda dan Olahraga (BPO) Disdikpora DIY, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan kota Yogyakarta, Polda DIY, Polresta kota Yogyakarta, Kominfo kota Yogyakarta, Dinas Kesehatan kota Yogyakarta, dan Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Permukiman (DPUPKP) kota Yogyakarta.
Dalam kesempatan ini, Kombes Pol. Achmadi, S.I.K selaku ketua tim risk assessment menyampaikan jika masih ada beberapa poin yang perlu diperbaiki dari stadion Mandala Krida khususnya masalah lampu stadion.
“Jadi intinya kita sudah lakukan penilaian, kemudian stadion Mandala Krida syukur Alhamdulillah mendapatkan nilai 70.08 %, itu termasuk kategori cukup dan mendekati kategori baik. Ada beberapa poin yang akan kita rekomendasikan sambil jalan untuk dilengkapi. Misal dari BPO Disdikpora bisa menganggarkan di tahun selanjutnya untuk lampu stadion, karena berdasar Perpol disyaratkan harus ada lampu, jadi karena stadion Mandala Krida tidak memiliki lampu maka kita beri nilai nol, itu yang mempengaruhi nilai keseluruhan juga. Untuk hasil ini akan kita laporkan ke pusat, ke PT LIB. Dan untuk boleh atau tidaknya menggelar pertandingan tetap menjadi keputusan pusat,” ujar Kombes Achmadi.
Sementara itu, kepala Balai Pemuda dan Olahraga (BPO) Disdikpora DIY Drs Priya Santosa MM, menyampaikan harapan agar dengan skor tersebut stadion Mandala Krida dapat digunakan untuk menyelenggarakan kompetisi Liga 2.
“Dengan adanya risk assessment ini, harapannya stadion Mandala Krida dapat digunakan untuk penyelenggaraan Liga 2. Dengan kondisi yang seperti ini, kita sebenarnya kan sudah masuk kriteria untuk bisa menyelenggarakan kompetisi olahraga, hanya saja masih ada beberapa yang memang harus diperbaiki. Tentu ini akan semakin mendongkrak kami untuk memperbaiki kekurangan yang ada,” ujar Priya Santosa.
Sekedar informasi, skor dalam penilaian risk assessment terbagi menjadi empat kategori. Dimana skor dibawah 55 % masuk kategori kurang, skor 56 % – 70 % masuk kategori cukup, 71 % – 85 % masuk kategori baik, dan skor diatas 86 % masuk kategori sangat baik.