PSIM Jogja berhasil menuntaskan misi curi poin penuh dalam laga tandang melawan Persiku Kudus (20/10). Laskar Mataram pesta gol membobol gawang Macan Muria dengan skor akhir 0-5.
Pertandingan yang berlangsung di Stadion Wergu Wetan ini berjalan seru sejak peluit dibunyikan. Kedua tim tampil agresif dan saling jual beli serangan satu sama lain.
Gol PSIM Jogja dibuka oleh Arlyansyah Abdulmanan pada menit ke-29. Hal ini juga ia catatkan sebagai gol perdananya di Laskar Mataram.
Setelah Arlyansyah, tidak ada lagi gol yang tercipta dari kedua tim. Alhasil, PSIM Jogja unggul 1-0 atas Persiku Kudus sampai turun minum.
Babak kedua baru berjalan empat menit, PSIM Jogja kembali menambah keunggulan lewat gol bunuh diri yang diciptakan oleh pemain Persiku Kudus, Dany Saputra. Berniat ingin menghadang bola dari Yusaku Yamadera, kaki Dany tak sengaja menyepak bola ke dalam gawangnya sendiri.
Setelah gol bunuh diri tersebut, PSIM Jogja masih menciptakan tiga gol lagi ke gawang Persiku Kudus. Ketiganya dicetak oleh pemain yang berbeda.
Yudha Alkanza mencetak gol pada menit ke-57, sementara Rafael Rodriguez pada menit ke-79. Gol terakhir ditutup oleh Savio Sheva pada menit ke-85.
Seto Nurdiyantoro selaku pelatih kepala, mengucapkan rasa syukur atas kemenangan di Kudus ini.
“Yang pertama, jelas kami syukuri. Kemenangan ini, kita dapat mencuri tiga poin di sini,” ungkapnya.
Dirinya juga mengucapkan selamat kepada seluruh pihak PSIM Jogja, terutama untuk para suporter Laskar Mataram.
“Selamat untuk teman-teman suporter yang mendukung dan mendoakan kami. Selamat untuk manajemen PSIM. Selamat juga untuk pemain,” tutur Seto.
Meskipun mendapat hasil yang baik, Seto mengaku masih terdapat kekurangan dalam tim yang harus diperbaiki.
“Hasil yang maksimal, tapi tentunya masih banyak kekurangan dari kami. Dari kesalahan-kesalahan individu, kesalahan komunikasi,” jelasnya.
Figo Dennis selaku pemain yang turun dalam laga ini juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang berperan dalam kemenangan laga ini.
“Pertama-tama, saya ingin berterima kasih untuk semua pelatih, official, manajer, dan pemain semua yang sudah kerja keras di lapangan.” ucapnya.
Ia menambahkan, “Tak lupa juga, untuk support dari suporter PSIM yang mendukung dari rumah, dan seluruh masyarakat Jogja yang telah men-support kami. Tentunya, tanpa doa mereka juga, kita tidak bisa maksimal.”
Dengan hasil ini, Seto berharap agar kekurangan-kekurangan yang masih ada dalam tim bisa diperbaiki.
“Harapannya, kita perbaiki pelan-pelan agar ke depannya menjadi lebih baik dan lebih hafal. Dalam artian, cara bermain lebih asik dan setiap pertandingan mendapatkan hasil yang maksimal,” pungkasnya.