Pernah gagal mengikuti seleksi di tim kebanggaannya, tak membuat sosok Hatri Nurhandaya berkecil hati. Semangat juang setelah tak lolos seleksi di PSIM Jogja bahkan terus ia tunjukkan saat bersama Indonesia Muda (IM) Naturindo. Dan tak ada yang menyangka, jika akhimya gol yang ia ciptakan saat IM Naturindo melawan PSIM Jogja dalam laga ujicoba, mampu membuatnya dipanggil langsung oleh Sofyan Hadi tanpa proses seleksi. Berikut hasil interview kami bersama pemain yang berposisi sebagai wing back kanan ini:

Apa kabar Hatri Nurhandaya? Apa kesibukan saat ini?

Kabar baik. Untuk saat ini seperti biasa, sehari-harinya saya bekerja di PDAM Tirta Marta dan sibuk membantu IM Naturindo sebagai pelatih.

Dari tahun berapa membela PSIM Jogja?

Saya membela PSIM Jogja di tahun 2004 sampai 2006. Tahun 2007 saya pindah ke PSS Sleman, sebelum akhirnya di tahun 2008 saya kembali membela PSIM Jogja.

Ada pengalaman unik saat membela PSIM Jogja dan tidak terlupakan sampai sekarang?

Pengalaman unik sebenarnya banyak. Tapi ada satu cerita, yang bisa dibilang ini pengalaman mistis. Saat itu kita main di Sumatera, saat pertandingan badan itu rasanya berat sekali, bahkan untuk lari pun tidak bisa sekencang biasanya, saya sempat muntah juga di lapangan. Kemudian setelah babak kedua, wong jawane kita balik celana dalam, dan pas babak kedua main lagi akhirnya semua biasa aja. Itu bukan hanya saya yang mengalami tapi satu tim.

Kenangan bersama suporter yang sangat membekas di hati Hatri?

Dari awal saya masuk ke PSIM, saya takjub dengan dukungan Brajamusti yang luar biasa karena saat itu kan belum ada The Maident. Kedekatan kita (pemain) dengan suporter sangat luar biasa, rasa kekeluargaan itu terjalin erat. Terlebih lagi waktu kita main di babak enam besar, di Stadion si Jalak Harupat Soreang Bandung. Waktu itu mereka sampai bikin tenda di kelurahan sana, hanya untuk mendukung kita selama 10 hari.

Siapa pemain yang paling dekat dengan Hatri selama di PSIM Jogja?

Pada waktu itu kan banyak dari lokal Jogja, jadi ya dekat semua. Tapi yang paling dekat ya Donny, Ony, Wawan, meskipun pada dasarnya semua dekat. Untuk pemain luar kota yang paling sering kontakan sama saya ada Azhari, M.Erwin bahkan Sam Dee Garmojay.

Apa harapan Hatri untuk PSIM Jogja?

Untuk sekarang kita cuma berharap bisa seperti itu, agar banyak pemain dari kompetisi lokal yang ada di Jogja bisa direkrut, karena jiwa kedaerahan dan semangat mereka pasti akan muncul. Kita juga berharap kekompakan dari pemain, manajemen dan suporter, karena dari dulu kita bisa lihat bagaimana semangat suporter yang luar biasa dalam mendukung PSIM Jogja, bahkan bisa dibilang istilahnya suporter itu belum pulang sebelum menang.

Sebagai putra daerah, bagaimana rasanya bisa membawa PSIM Jogja promosi saat itu?

Perasaannya tentu sangat bangga, seperti yang saya bilang bahwa kita di babak enam besar di Jalak Harupat ditemani suporter yang begitu luar biasa. Apalagi saat itu bisa membawa nama PSIM Jogja dan nama kota Jogja setelah sudah bertahun-tahun tidak pernah juara, jadi sangat menggembirakan tentunya. Kita pulang ke Jogja pun sudah ditunggu oleh suporter dan bahkan waktu itu kita diarak keliling kota Jogja.

Share this :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *