Fikri dan Sulaiman menyusul Afin menjalani debut bersama PSIM Jogja sebagai pemain muda. Dua pemain tersebut menjalani penampilan perdananya saat bermain melawan Malut United FC (30/09). Sosok Fikri cukup mencuri perhatian publik dalam penampilan perdananya.
Berawal dari insiden tabrakan antara Sendri dan Sasraku yang membuat Sendri harus ditarik dari lapangan, penjaga gawang muda ini masuk pada menit ke-19. Sejak awal Fikri langsung diuji dengan tembakan Baasith di menit 21. Setelah itu, serangan-serangan musuh dapat terpatahkan oleh kemampuan Fikri.
Penjaga gawang ini bernama lengkap Khairul Fikri Maarif. Lahir di Purworejo, 24 Februari 2003. Sejak kecil, dia sudah tinggal dan tumbuh di Kotagede Yogyakarta.
Di Kotagede pula, dia mulai belajar sepak bola. Bergabung dengan SSB Bharata yang berpusat di Lapangan Karang Kotagede, Fikri mulai mengasah kemampuan mengolah si kulit bundar.
Meskipun kini berperan sebagai penjaga gawang, awalnya dia malah berposisi sebagai penyerang. Bermula saat penjaga gawang utama timnya mengalami cedera, Fikri ditawari oleh pelatihnya untuk mengisi posisi ini. Sejak saat itu jika ada kompetisi, Fikri mengikuti seleksi penjaga gawang ketimbang sebagai penyerang.
Beberapa tahun di SSB Bharata, Fikri pindah ke SSB Baturetno. Sejak saat itu, kemampuan sepak bolanya semakin terasah. Beberapa klub junior maupun tim daerah tercatat pernah dibelanya. Sebut saja Persiba U17, Protaba U17, PSS U17, POPDA BANTUL, JK United, PORDA BANTUL, dan terakhir Rans Nusantara FC U20.
Fikri memiliki semangat berlatih yang tinggi. Bahkan di luar jadwal reguler latihannya, dia menambah waktu latihan sendiri. Dia berguru pada Pelatih Ali Murtono yang sekarang menjadi pelatih kiper Persiba Bantul dan Didik Wisnu yang menjadi pelatih Persipa Pati.
Dalam penampilan pertamanya, Fikri bisa mencetak clean sheet bersama timnya. Di pertandingan tersebut, Fikri mengaku merasakan jantungnya berdebar.
“Perasaannya deg-degan campur bersyukur karena apa yang selama ini diusahakan dan upayakan bisa. Alhamdulillah bisa bermain dengan maksimal,” ujar Fikri.
Mengenai persiapan untuk pertandingan berikutnya, Fikri akan lebih fokus pada latihannya.
“Saya fokus ke latihan dulu karena ini masih ada waktu. Soal bermain atau tidaknya saya mengikuti arahan dari pelatih. Kalau mendapat kesempatan lagi, saya sudah dalam kondisi siap,” ujar pemegang nomor punggung 47 PSIM Jogja tersebut.
Fikri juga berharap penjaga gawang seniornya lekas pulih. Diketahui, Wahyu Tri dan Sendri Johansah sedang mengalami cedera.
“Semoga Mas Sendri dan Mas Wahyu segera pulih, karena saya juga belajar dari senior-senior,” harapnya.
Sebagai pemain muda yang membela PSIM Jogja, Fikri berharap tim yang dibelanya dapat mencapai cita-citanya.
“Harapan saya pribadi kepada PSIM Jogja, semoga semua pelatih, official, senior, dan rekan-rekan selalu diberikan kesehatan agar dapat memberikan hasil yang maksimal disetiap pertandingan,” tutupnya.