PSIM Jogja dengan bangga mempersembahkan jersei terbaru yang menggambarkan Sumbu Filosofis dan Sumbu Imajiner Yogyakarta—sebuah konsep mendalam yang menghubungkan kekuatan Gunung Merapi, kebijaksanaan Kraton, dan misteri Laut Selatan. Memadukan filosofi kehidupan, keseimbangan alam, dan harmoni spiritual dalam setiap detail desainnya. Jersei ini tidak hanya merajut benang, tetapi juga merajut kisah-kisah tentang kebijaksanaan, kekuatan, dan keberanian yang telah membentuk Yogyakarta dari masa ke masa. Merangkum semangat juang yang mengalir dari masa lalu hingga masa kini, membawa nilai-nilai luhur yang hidup dalam setiap langkah di lapangan, memancarkan keindahan dan kekuatan yang tak tergoyahkan.
Jersei kandang PSIM Jogja tahun ini hadir dengan warna biru yang elegan, dilengkapi motif tiang bangunan Kraton yang memberikan nuansa megah dan klasik. Desain ini mencerminkan pusat kehidupan dan harmoni, selaras dengan filosofi sumbu Yogyakarta yang menghubungkan Kraton sebagai pusat spiritual dan budaya.
Warna biru yang mendominasi di jersei ini melambangkan ketenangan dan kekuatan yang diharapkan dapat membawa PSIM Jogja ke puncak kemenangan. Ditambah lagi, motif parang rusak yang ikonik di sisi jersei. Parang rusak menjadi sentuhan khas yang menunjukkan identitas PSIM Jogja sebagai tim yang berakar kuat pada tradisi dan semangat juang.
Sementara itu, jersei kiper kandang PSIM Jogja terinspirasi dari Laut Selatan. Laut yang dikenal sebagai wilayah yang penuh misteri dan kekuatan. Jersei ini membawa esensi dari laut yang megah, mengingatkan kita akan penghormatan kepada alam yang kuat dan penuh teka-teki. Desain Laut Selatan ini tidak hanya sekadar estetika, tetapi juga mengandung makna mendalam sebagai simbol keseimbangan alam.
Warna cokelat yang earthy berpadu dengan motif Laut Selatan menciptakan kesan kokoh dan stabil, siap menjaga gawang dari segala serangan lawan. Dengan mengenakan jersei ini, PSIM Jogja menunjukkan bahwa mereka siap menghadapi gelombang tantangan dengan keberanian dan ketenangan, selayaknya lautan yang menyimpan kedalaman misteri di bawah permukaannya yang tenang.
Sementara itu, jersei tandang PSIM Jogja hadir dengan desain yang elegan dan penuh makna. Jersei ini didominasi oleh warna putih yang bersih, mencerminkan ketulusan, kemurnian, dan semangat sportifitas yang dipegang teguh oleh PSIM Jogja. Jersei ini istimewa dengan motif Tugu Pal Putih, sebuah simbol sarat akan nilai filosofis dan sejarah yang juga terdapat pada logo Laskar Mataram.
Tugu Pal Putih yang merupakan salah satu ikon paling bersejarah di Yogyakarta. Tidak hanya menjadi penanda geografis, tetapi juga mengandung makna filosofis yang mendalam dalam budaya Jawa. Warna putih pada jersei ini menambah kekuatan dari simbol Tugu Pal Putih, memberikan nuansa ketulusan dan kejujuran dalam setiap langkah yang diambil oleh tim saat bertanding di luar kandang.
Tidak kalah kuat dan penuh makna, jersei kiper tandang hadir dengan dihiasi motif Gunung Merapi yang mewakili kekuatan dan ketegasan. Gunung Merapi bukan hanya sekadar simbol alam, tetapi juga mencerminkan karakter yang tak tergoyahkan, keperkasaan, dan kekuatan dalam menghadapi tantangan. Gunung Merapi telah lama menjadi bagian penting dari kehidupan dan budaya Yogyakarta. Dikenal dengan letusan-letusannya yang dahsyat, tetapi juga dengan kemampuannya untuk tetap kokoh berdiri di tengah perubahan zaman.
Dalam jersei ini, motif Gunung Merapi menjadi lambang dari ketahanan PSIM Jogja di lapangan. Menunjukkan bahwa tim ini siap menghadapi tekanan dan tantangan apa pun dengan keberanian yang sama seperti Gunung Merapi yang menghadapi segala rintangan alam. Warna hitam pada jersei kiper ini menambah kesan misterius dan kuat, mencerminkan keteguhan hati dan fokus yang diperlukan untuk menjaga gawang dengan tangguh. Seperti halnya Gunung Merapi yang menjadi penjaga alam Yogyakarta, kiper PSIM Jogja dengan jersei ini akan menjadi benteng yang kokoh, siap melindungi tim dari setiap serangan lawan.
Yogyakarta terkenal juga dengan kota seni, termasuk seni modern. Hal ini tergambarkan pada jersei ketiga Laskar Mataram. Jersei ketiga ini hadir dengan motif grafiti yang energik dan warna yang cerah mewakili jiwa muda, kreativitas, dan semangat tanpa batas. Desain ini menjadi simbol kebebasan berekspresi, mengingatkan kita bahwa Yogyakarta juga dikenal sebagai kota seni di mana kreativitas tumbuh subur dan diakui dunia.
Warna kuning cerah dipilih menjadi jersei yang akan dikenakan penggawa di lapangan hijau. Warna yang mendominasi jersei ini bukan sekadar pilihan estetika, tetapi juga simbol dari kecemerlangan dan semangat yang tak pernah padam. Grafiti sebagai bentuk seni jalanan yang penuh ekspresi, menjadi lambang dari kebebasan berekspresi yang telah lama menjadi ciri khas Yogyakarta.
Sedangkan jersei kiper PSIM Jogja hadir dengan warna pink yang memikat, dipadukan dengan motif grafiti yang sama beraninya. Warna pink menjadi simbol dari keberanian untuk tampil beda dan menonjol. Ini adalah warna yang mewakili kepercayaan diri, keunikan, dan semangat untuk melampaui batasan-batasan konvensional. Dengan jersei ini, kiper PSIM Jogja akan membawa semangat seni Yogyakarta yang penuh warna dan kehidupan ke setiap pertandingan, menjadi penjaga yang tidak hanya kuat, tetapi juga penuh karakter.
Dengan peluncuran jersei terbaru ini, PSIM Jogja tidak hanya siap menyambut musim kompetisi dengan semangat baru, tetapi juga mengajak seluruh pendukung untuk merayakan kekayaan budaya dan filosofi Yogyakarta. Jadilah bagian dari perjalanan ini, dan dukung PSIM Jogja dengan mengenakan jersei yang penuh makna dan sejarah.