Persaingan sengit tersaji dalam laga PSIM Jogja vs Persik Kediri di Stadion Sultan Agung, Bantul, Jumat sore (31/10).

YOGYAKARTA, PSIMJOGJA.ID – Persaingan sengit tersaji dalam laga PSIM Jogja vs Persik Kediri di Stadion Sultan Agung, Bantul, Jumat sore (31/10). Suasana stadion terasa tegang sejak peluit awal, menyambut pertarungan dua tim yang sama-sama mengincar poin optimal di pekan ke-11 BRI Super League 2025/26.

Kick off berlangsung pukul 15.30 WIB dengan atmosfer mendung dan hujan yang mewarnai jalannya pertandingan. Meski demikian, Laskar Mataram mampu menang 2-1 lewat gol Nermin Haljeta (49′) dan penalti Ze Valente (61′), dibalas oleh Ezra Walian (65′).

Jalannya Pertandingan

Pertandingan berjalan intens sejak awal. PSIM langsung berupaya menekan lewat pergerakan dinamis di sayap kiri, dengan Anton Fase mengirim umpan silang ke area pertahanan lawan pada menit ketiga. Peluang itu sempat mengancam, tetapi Fahreza Sudin mendapat pengawalan ketat, sehingga bola dapat dipatahkan oleh pemain belakang.

Serangan bertubi-tubi dari PSIM mulai tercipta pada paruh babak pertama. Umpan terobosan dari lini tengah beberapa kali menghasilkan peluang emas oleh Fahreza Sudin, tetapi pertahanan Persik tetap disiplin menjaga gawangnya.

Kesalahan pemain belakang Persik nyaris dimanfaatkan Ezequiel (Pulga) Vidal, tetapi upaya tersebut masih gagal menembus gawang yang dijaga oleh Leonardo Navacchio. Sampai akhir babak pertama, kedua tim sama-sama belum mampu memecah kebuntuan. Skor 0-0 pun menutup paruh awal duel ini.

Babak kedua dimulai dengan intensitas tinggi. Laskar Mataram berhasil keluar dari tekanan dan langsung mencetak gol pada menit ke-49 melalui aksi Nermin Haljeta. 1-0 untuk PSIM Jogja.

Tak butuh waktu lama bagi Ze Valente untuk menambah keunggulan lewat eksekusi penalti di menit ke-61, merespons pelanggaran di kotak penalti Persik. Kemudian, tim berjuluk Laskar Jayabaya tersebut sempat memperkecil ketinggalan berkat gol sang kapten, Ezra Walian, pada menit ke-63.

Pertandingan semakin panas seiring terjadinya 2 kartu merah. Vidal dari PSIM harus meninggalkan lapangan setelah menerima kartu kuning kedua pada menit ke-84, sedangkan Henhen Herdiana dari Persik mendapat sanksi serupa di menit ke-59.

Kondisi lapangan yang melambat akibat hujan turut mempengaruhi stamina dan konsentrasi para pemain. Akhirnya, wasit Muhammad Taqi Aljaafari meniup peluit tanda pertandingan berakhir dengan skor 2-1 untuk Laskar Mataram.

Tambahan 3 poin dari laga ini membawa PSIM Jogja ke posisi empat besar klasemen sementara Super League 2025/26 dengan raihan 18 poin. Kemenangan ini sekaligus mempertegas kekuatan Laskar Mataram di kompetisi musim ini.

Tanggapan Van Gastel

Seusai pertandingan, pelatih PSIM Jogja Jean-Paul van Gastel menekankan pentingnya konsistensi perjuangan tim di setiap laga. “Kami mencoba di setiap laga untuk melakukan pertandingan dengan misi yang sama setiap pekan, yakni memenangkan pertandingan. Saya pikir kondisi hari ini cukup berat bagi para pemain, karena cuaca dan hujan memengaruhi jalannya pertandingan, dan pemain menjadi lebih lelah,” tuturnya di konferensi pers usai laga.

Van Gastel juga menjelaskan taktik yang berbeda dibanding laga sebelumnya, khususnya dari segi komposisi pemain awal. “Strategi kali ini sama dengan pekan lalu saat PSIM mengalahkan Dewa United. Bedanya hanya pada dua pergantian pemain di starting line up, yakni hadirnya Franco Ramos dan Anton Fase.”

Tidak hanya pelatih, pemain PSIM Fahreza Sudin turut menyampaikan harapan untuk laga-laga mendatang. “Banyak peluang tapi belum bisa cetak gol, semoga ke depannya bisa cetak gol dan kita para pemain sudah mengikuti instruksi pelatih semoga ke depannya bisa lebih baik lagi,” tuturnya.

Kemenangan berharga ini menjadi modal PSIM Jogja untuk menatap laga selanjutnya BRI Super League 2025/26 melawan Persis Solo, sekaligus momentum memperkuat kepercayaan diri tim dan mengukuhkan posisi Laskar Mataram di empat besar klasemen sementara.

Share this :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *